Sepucuk Surat Untuk Sahabat yang Sedang Berulang Tahun.

Kepada Yuna_Chan

Sahabat yang kusayangi dan kukasihi.

Jemariku bergetar, kenangan masa lalu kita terputar. Memoriku kembali ke masa silam Enam tahun lalu, awal aku mengenalmu, saat kita sama-sama memasuki bangku SMA. Dengan mudah aku mengenalimu, karena kamu adalah teman cewek terjangkung yang pernah aku punya:) Aku masih ingat wajah ramahmu yang kerap kali menyapaku. Nama kerenmu masih terngiang ditelingaku meskipun sudah terasa asing di lidahku untuk menyebutnya.  Di gedung sekolah berwarna  biru itu, kita menikmati indahnya masa-masa SMA. Hari-hari yang penuh dengan canda, tawa, dan kebersamaan.

Sahabat adalah kebutuhan jiwa yang mesti terpenuhi. Dialah ladang hati yang kau taburi dengan kasih. Dan kau panen dengan rasa terima kasih. Dan dia pulalah naungan dalam pendianganmu. Karena kau menghampirinya saat hati lapar dan jiwa butuh kedamaia.*

Darimu aku belajar untuk mendengarkan. Setiap hari kita tak pernah bosan mengobrol tentang apa saja. Membicarakan siapa saja yang kita mau. Berceloteh tentang mimpi, cinta , dan masa depan.  Kita bicara tentang keresahan ala perempuan di awal duapuluhan, masalah kuliah yang hampir deadline, karir dan pekerjaan nantinya, serta permasalahan pria yang tak kalah rumitnya. Walaupun disaat aku tak memiliki apapun yang dapat ku berikan, percayalah aku masih punya telinga yang bisa kau andalkan.

Bila dia bicara mengungkapkan pikirannya. Kau tiada takut mengungkapkan kata ‘tidak’ di kalbumu sendiri. Kau pun tiada menyembunyikan kata ‘iya’. Dan bila mana ia diam hatimu tiada henti mencoba merangkum bahasa hatinya. Karena tanpa ungkapan kata dalam rangkuman persahabatan. Segala pikiran, hasrat, dan keinginan terlahirkan bersama. Dengan suka cita yang utuh yang tak terkira.*

Darimu aku belajar untuk selalu bersikap dan berpikir positif. Aku tahu dibalik sikapmu yang terlihat ceria terdapat banyak masalah yang meresahkan jiwa. Aku membacanya dan hafal tiap sikap kegelisahan dalam dirimu. Gundah kadang menyelimuti hari-harimu. Namun aku tak melihatnya berpendar keluar, karena kau bisa menyimpannya. Jarang sekali ada pikiran negatif terlontar dari bibirmu. Bahkan ketika keadaan benar-benar sangat buruk, kamu masih bisa tersenyum dan berusaha melihat keadaan tersebut dari angle yang positif! Ketegaran dan sikap positifmu menghadapi segala macam persoalan yang datang bertubi-tubi membuatku mengacungkan empat jempol sekaligus buatmu (eh dua aja deh. Hehehe)  

Darimu aku belajar bahwa sahabat akan mengusahakan kebahagiaan buat sahabatnya. Kamu tak pernah bisa melihat teman-temanmu bersedih. Kamu selalu memberikan penghiburan dan semangat. Dan itu terlihat dari kepedulianmu. Karena kita bahagia sama-sama dan sedih sama-sama.

Dan tiada maksud lain dari persahabatan. Kecuali saling memperkaya ruh kejiwaan. Karena kasih yang masih menyisakan pamrih. Diluar jangkauan misterinya bukan lah kasih. Tetapi sebuah jala yang ditebarkan. Hanya menangkap yang tiada diharapkan.*

Darimu aku belajar menumbuhkan  kepedulian pada orang lain. Disaat aku sakit kamu yang memaksaku untuk segera berobat, bahkan  aku selalu memakai uangmu saat penyakit kanker (kantongkering) ku kambuh:). Kamu ada disaat aku butuh. Sering merepotkanmu malah..hehe

Darimu aku belajar berbagi. Gunanya sahabat adalah untuk saling berbagi. Denganmu aku membagi banyak hal dalam hidupku. Setiap saat kita berbagi cerita, berbagi tawa, berbagi pengalaman, berbagi kesusahan, berbagi pengetahuan, dan berbagi hal-hal kecil lainnya. Bagiku kebahagiaan maupaun  kesedihan itu lebih baik jika dirasakan bersama-sama. Rasanya tidak berharga jika bagahia dinikmati sendiri dan semakin berat kesedihan tanpa dibagi. Oh, ya terimakasih kamu telah mau berbagi kamar denganku:), dan sudi menerima kehadiran barang-barang antikku...Hehehe

Dan persembahkanlah yang terindah bagi sahabatmu. Jika dia harus tahu musim surutmu. Biarkan dia mengenal pula musim pasangmu.*

Darimu aku belajar menjadi orang yang menyenangkan. Sadar gak sih kalo kamu itu terkenal?(Oh, yeach) Karena kamu menyenangkan.Pertama kali aku mengenalmu sampai dengan saat ini kesan itu gak pernah hilang. Yah, jadi perempuan menang harus ramah dan menyenangkan bagi siapa saja. Walaupun orang lain tak pernah tahu apa yang kita rasakan, tetap saja aura menyenagkan harus terpancar.

Darimu aku belajar menjadi pribadi yang terbuka. Setiap orang punya rahasia. Tidak salah memang jika kita tidak mengakatan pada orang lain apa yang kita rasakan. Namun permasalahan tak dapat diselaesaikan seorang diri, karena dia butuh penerawangan dari berbagai sudut pandang. Denganmu aku menceritakan apa yang ku rasa, walaupun tidak banyak. Karena aku bukan orang yang bisa meng ekspose diri. Cukup dengar apa yang terucap dan perhatikan apa yang kuperbuat. Maka kamu akan dapat membaca dan menilai diriku. :p

Gerangan apa sahabat itu hingga kau senantiasa mencarinya. Untuk sekedar bersama untuk membunuh waktu. Carilah ia untuk menghidupkan sang waktu. Karena dioalah yang bisa mengisi kekuranganmu. Bukan mengisi kekosonganmu.*

Darimu aku belajar untuk menjadi diriku sendiri. Well I guess you are my partner in crime. Kamu tahu banyak tentang diriku. (please jangan jual info rahasiaku ke orang lain yah repot ntar hahaha). Aku tak perlu memakai topeng dihadapanmu. Kamu tahu seleraku kan? Kebiasaan dan gerak gerik anehku :) ? Kegemaranku ? Prinsipku? Bahkan alasan status kelajanganku...hehehe. Ah buat apa aku harus jadi orang lain. Aku bangga menjadi diri sendiri. Seperti kamu menghargai dirimu. Tak peduli apa kata orang. Kamu dengan gayamu sendiri. Yeah, i like your style:)

Darimu aku belajar menghargai perasaan orang lain. Ah, betapa beruntungnya dirimu dikelilingi para pria yang memperebutkan hatimu. Satu per satu pun gugur dengan seribu satu alasan yang kamu utarakan, hingga mematahkan tekad mereka untuk meraihmu. Dengan bijak kamu membuat sang pejuang mundur teratur, tanpa maksud menyakiti perasaan siapapun. See! Kita bisa lihat kan siapa pecundang dan pejuang sejati? Aku mengikuti kisah dramamu. Tidak kalah dengan serial Korea lho. Pelik, rumit, dan penuh konflik. Tentu saja belum ada endingnya. Siapapun pilihanmu nanti, ku harap dia yang terbaik. Coz everything gonna be okay, Dear. Asal kamu masih memiliki komitmen dengan prinsip yang kamu pegang. Semua akan indah pada waktunya, kan? Jangan lupa kirimi aku kabar jika kamu telah menemukan Oppa-mu. Aku akan sangat menanti akhir kisah romance ini meskipun aku telah disibukkan dengan kehidupanku dibelahan dunia sana.hehehe

Dan dalam manisnya persahabatan. Biarkanlah ada tawaria berbagi kebahagiaan. Karena dalam titik-titik embun pagi. Hati manusia menemukan fajar jati dan gairah segar kehidupan.*

Selamat ulang tahun, Yu. Semoga umur yang telah kamu habiskan merupakan upaya yang sangat berharga untuk keberhasilan di masa depan. Aku selalu berdo’a untukmu, tidak hanya untuk hari ini  tapi setiap saat ku panjatkan pintaku pada sang Khalik semoga kamu dapat meraih kebahagiaan dunia maupun akhirat. Semoga kesuksesan menghampiri setiap langkah yang kau pilih. Hey, kamu masih kecil lho ternyata. lol

Mungkin ini adalah terakhir kalinya aku mengucapkan selamat ulang tahun disaat kita masih bersama-sama. Karena tahun depan barangkali kita sudah berpisah dan menjalani kehidupan masing-masing.  InsyaAllah. Mungkin tahun depan kamu telah sibuk bersama Oppa-mu sementara aku berjibaku meniti karir dan masih mencari-cari pangeran itu. Ahaay. Who knows! Terima kasih untuk semua yang pernah kita lalui bersama. (hugz and kisses). Semoga akan tetap abadi.

Dikala berpisah dengan sahabat janganlah berduka cita. Karena yang paling kau kasihi dalam dirinya. Mungkin lebih cemerlang dalam ketiadaannya. Bagai sebuah gunung bagi seorang pendaki. Nampak lebih agung daripada tanah ngarai daratan.*

That’s why, I have something special for you. Aku ingin mempersembahkan “sesuatu” untukmu di hari yang istimewa ini. Semoga kamu menyukainya. Karena butuh pergulatan batin yang hebat  dan analisa yang tepat untuk memilih "barang" ini. lol.  Aku harap kamu terkesan dan tidak melupakan “benda” yang kupilihkan khusus untukmu.

Selamat Menikmati.

Warmest Regards

Keep Shmily :)

* Kahlil Gibran Poems

NB: Tolong ya, ini bukan surat dari penggemar :)

Disclaimer : Tulisan ini agak menye-menye, harap dimaklumi, karena yang nulis agak unyu-unyu :) Nah, lho?