Catatan dari Lembaran Tissue yang Tercecer


 Hari ini nyokap gue lagi marah-marah sama gue. Kadang nyokap selalu membeda-bedakan gue. Kenapa gak di depan kami bertiga dia marah?Kenapa nyokap harus marah di depan gue sendiri? Gue sedih banget. Kadang gue gak ngerti sama nyokap gue sendiri. Kadang gue merasa bukan bagian dari mereka. Gue ingin pergi dari rumah ini. Gue benci. Gue merasa gue lah penyebab semua masalah. Bahkan kesalahan yang  mereka buat. Gue pengen tinggal di asrama aja atau ngekost. Gue benci tinggal di rumah ini. Gue benar-benar gak ngerti. Gak ada angin gak ada hujan, tiba-tiba nyokap marah-marah ke gue. Padahal anaknya kan gak gue doing. Gue pengen menjauh dari sini. Gue gak mau tinggal di rumah lagi, karena di rumah gue kena marah terus.
------
Begitu beratkah cobaan yang mesti gue hadapi? Gue tak sanggup lagi. Beban itu terasa berat dan menyiksa. Gue gak pernah berhasil melewati ujian dan test itu, tak satupun Perguruan Tingggi Negeri yang gue pilih mau menerima gue.  Dan sekarang keadaan keuangan orang tua gue mengalami krisis berat. Akibatnya gue gak bisa kuliah. Gue benar-benar terpukul.

Gue gak mau lagi bikin orang tua kecewa. Dulu gue udah mengecewakan mereka. Sekarang mereka keberatan untuk nguliahin. Segitu bodohkah gue ini? Sehingga gue gak punya sedikitpun kesempatan untuk meraih cita-cita. Bahkan gue turut membuat kakak kecewa. Dia selalu memotivasi gue untuk bisa kuliah dan jangan menyerah pada keadaan. Kakak menyuruh gue besok ke Padang untuk mendaftar kuliah. Tapi orang tua  gak ngasih gue izin. Tak ada uang. Gue harus gimana? Akhirnya hari ini gue memutuskan mencari informasi tentang perguruan tinggi di kota terdekat saja.

Sudah banyak banget orang yang udah gue kecewakan. Sahabatku sudah menunggu di UNP, namun gue gak bisa datang. Gue gak punya biaya lagi. Pada siapa gue mesti minta tolong? Gue gak punya siapa-siapa selain orang tua  yang bisa membiayai hidup gue. Teman-teman gue mendaftar di non reguler UNP, sedangkan gue?

Ya Allah sungguh berat cobaan yang kau berikan. Aku gak sanggup Ya Allah. Rasanya aku ingin pergi daru dunia yang kelam ini. Mengapa semua ini harus terjadi padaku Ya Allah.
--------
Ketika liburan usai, gue ditinggal di rumah sendirian. Mengerjakan pekerjaan rumah. Kadang gue merasa berat untuk melakukannya. Bukan karena malas atau capek. Tapi gue merasa gak adil aja kalo gue yang harus menjalani semuanya. Sedangkankan kakak dan adek gue bisa tetap kuliah dan sekolah. Terbebaslah mereka dari pekerjaan rumah yang melelahkan ini.

Beruntunglah mereka yang mempunyai kelebihan yang gak gue miliki. Mereka pintar. Gue sama sekali enggak. Buktinya gue gagal menghadapi ujian sehingga orangtua gue keberatan untuk memasukkan gue ke bangku kuliah. Gue gak tahu apakah tahun depan gue akan bisa kuliah atau enggak. Orangtua gue gek punya cukup dana  untuk membiayai kuliah gue.

Sekarang setelah tamat SMA. Sudah lima bulan lebih gue gak pernah kemana-mana. Mau ke pasar aja gue gak punya uang. Bahkan baju yang akan dipakai untuk bepergian aja gue gak punya. Semua udah lusuh. Emang ya, menyedihkan banget nasip hidup gue.

Tahu depan gue benar-benar pengen kuliah. Tapi bagaimana cara mendapatkan dana untuk itu. Sekarang orangtua gue masih kekurangan biaya. Kalau ditunggu tahun depannya lagi. Adek gue juga harus kuliah. Tambah banyak uang yang diperlukan. Tapi gue yakin orangtua gue bakal mendahulukan pendidikan adek gue karena dia lebih pintar.  Mereka enggak bisa berharap banyak dari gue.

Dulu gue pernah mengatakan pada teman-teman gue, kalo tamat SMA nanti kita harus kuliah. Namun nasib yang gak beruntung menyerang hidup gue bertubi-tubi. Sehingga gue gak bisa merajut mimpi gue tahun ini.
Gue sedih banget gak kuliah.

----------------

Sendiri Ku Di Sini

Waktu terus berlalu
Aku masih di sini dan di sini saja
Mereka sudah pergi
Dan tinggalkan aku sendiri di sini
Semuanya terasa hampa dan kosong
Aku tak bisa keluar
Tempat itu begitu kokoh dan kuat
Tak ada satu orang pun
Yang mau menolong ku
Mereka hanya memikirkan dirinya masing-masing
Semuanya menjauh

-----------------------


Udah dua hari gue dicuekin sama Ibu. Gue sedih banget. Ibu gak mau negur gue lagi. Ini udah ke dua kali gue diginiin. Gue capek. Kadang ngerasa beda sama yang lain. Kalau ibu marah sama mereka, gak pernah dicuekin kayak gini. Kenapa gue yang selalu begini? Memang gue yang salah, tapi gak seharusnya ibu memperlakukan gue seperti ini. Gue sadar betul  banyak kesalahan yang gue perbuat sama Ibu, tapi kenapa harus kayak gini? Sekarang semuanya terasa canggung. Ibu gak peduli gue lagi.

Kenapa bagi gue bulan ini harus jadi bad month. Gue juga harus kehilangan satu sahabat. Dia gak sayang lagi sama gue. Dan sekarang ibu juga. Gak ada lagi yang sayang sama gue.Gue benar-benar sedih. Apa gue gak pantas untuk disayangi? Gue  sadar banget, bahwa gue punya banyak kekurangan. Gak ada untungnya mereka memiliki gue.

Tuhan terima kasih semua yang telah engkau berikan padaku. Dengan secuil kelebihan dan sejuta kekurangan. Setidaknya aku bisa menikmati dunia yang telah Engkau ciptakan. Aku menyadari mungkin di balik kekuranangn ku ini ada jalan terbaik yang Kau tunjukkan untuk hidupku.
---------
Ternyata gue gak lulus SNMPTN. Gue gak tahu lagi dimana gue bisa kuliah. Kenapa gue gak pernah mendapatkan apa yang gue inginkan?Kakak menyuruh gue mendaftar di politeknik, tapi gue gak punya nyali lagi. gue takut gagal lagi . Gagal lagi dan lagi!. Gue capek. Gue udah mati rasa.

Sepertinya Ibu setengah hati mengizinkan gue kuliah di sana. Emang benar ridha Allah terletak di ridha orang tua. Buktinya karena orangtua gue gak benar-benar ridha, Allah juga tidak meridhai langkah yang gue ambil. Dan sekali lagi gue gagal!

Gue tahu kakak kecewa banget sama gue. Sekarang dia gak mau lagi menghubungi gue. Biasanya dia selalu mengirim sms ke nomor hp gue, tapi sekarang kalau ada apa-apa dia sms ke nomor adek. Gue sangat sentimentil dan melankolis banget belakangan ini.

Sekarang gue udah diizinkan kuliah di NR UNP. Biaya kuliahnya lebih mahal dari reguler. Tapi gue gak tahu apa orangtua gue ikhlas atau enggak. Gue yakin itu mereka lalukan hanya agar gue gak menangis lagi. Gak putus asa lagi. Karena kasihan aja melihat gue murung tiap hari.

Kenapa ya sekarang Ibu gak peduli lagi sama gue. Ibu gak mau menemani gue pergi. Tau gak,  sekarang gak ada orang yang peduli. Semuanya cuek. gue sedih. gue stress. Gue capek. Gue bosan. Gue pengin nangis. Gue pengin teriak selepas-leoasnya, Tapi gue gak bisa. 


----------

Tuhan aku gak tahu harus ngadu pasa siapa lagi.
Semua orang udah gak ada waktu lagi untukku.
Ya Allah
ini adalah kesempatan terakhirku
untuk kuliah di perguruan tinggi negeri
tapi aku gak tahu bisa lulus atau enggak
Ya Allah
Aku mohon pada-Mu
Berikan kemudahan bagiku
Aku ingin lulus di sana Ya Allah
Ya Allah
Aku gak mau lagi bikin kecewa semua orang

--------------

0 comments:

Post a Comment

2011/01/19

Catatan dari Lembaran Tissue yang Tercecer


 Hari ini nyokap gue lagi marah-marah sama gue. Kadang nyokap selalu membeda-bedakan gue. Kenapa gak di depan kami bertiga dia marah?Kenapa nyokap harus marah di depan gue sendiri? Gue sedih banget. Kadang gue gak ngerti sama nyokap gue sendiri. Kadang gue merasa bukan bagian dari mereka. Gue ingin pergi dari rumah ini. Gue benci. Gue merasa gue lah penyebab semua masalah. Bahkan kesalahan yang  mereka buat. Gue pengen tinggal di asrama aja atau ngekost. Gue benci tinggal di rumah ini. Gue benar-benar gak ngerti. Gak ada angin gak ada hujan, tiba-tiba nyokap marah-marah ke gue. Padahal anaknya kan gak gue doing. Gue pengen menjauh dari sini. Gue gak mau tinggal di rumah lagi, karena di rumah gue kena marah terus.
------
Begitu beratkah cobaan yang mesti gue hadapi? Gue tak sanggup lagi. Beban itu terasa berat dan menyiksa. Gue gak pernah berhasil melewati ujian dan test itu, tak satupun Perguruan Tingggi Negeri yang gue pilih mau menerima gue.  Dan sekarang keadaan keuangan orang tua gue mengalami krisis berat. Akibatnya gue gak bisa kuliah. Gue benar-benar terpukul.

Gue gak mau lagi bikin orang tua kecewa. Dulu gue udah mengecewakan mereka. Sekarang mereka keberatan untuk nguliahin. Segitu bodohkah gue ini? Sehingga gue gak punya sedikitpun kesempatan untuk meraih cita-cita. Bahkan gue turut membuat kakak kecewa. Dia selalu memotivasi gue untuk bisa kuliah dan jangan menyerah pada keadaan. Kakak menyuruh gue besok ke Padang untuk mendaftar kuliah. Tapi orang tua  gak ngasih gue izin. Tak ada uang. Gue harus gimana? Akhirnya hari ini gue memutuskan mencari informasi tentang perguruan tinggi di kota terdekat saja.

Sudah banyak banget orang yang udah gue kecewakan. Sahabatku sudah menunggu di UNP, namun gue gak bisa datang. Gue gak punya biaya lagi. Pada siapa gue mesti minta tolong? Gue gak punya siapa-siapa selain orang tua  yang bisa membiayai hidup gue. Teman-teman gue mendaftar di non reguler UNP, sedangkan gue?

Ya Allah sungguh berat cobaan yang kau berikan. Aku gak sanggup Ya Allah. Rasanya aku ingin pergi daru dunia yang kelam ini. Mengapa semua ini harus terjadi padaku Ya Allah.
--------
Ketika liburan usai, gue ditinggal di rumah sendirian. Mengerjakan pekerjaan rumah. Kadang gue merasa berat untuk melakukannya. Bukan karena malas atau capek. Tapi gue merasa gak adil aja kalo gue yang harus menjalani semuanya. Sedangkankan kakak dan adek gue bisa tetap kuliah dan sekolah. Terbebaslah mereka dari pekerjaan rumah yang melelahkan ini.

Beruntunglah mereka yang mempunyai kelebihan yang gak gue miliki. Mereka pintar. Gue sama sekali enggak. Buktinya gue gagal menghadapi ujian sehingga orangtua gue keberatan untuk memasukkan gue ke bangku kuliah. Gue gak tahu apakah tahun depan gue akan bisa kuliah atau enggak. Orangtua gue gek punya cukup dana  untuk membiayai kuliah gue.

Sekarang setelah tamat SMA. Sudah lima bulan lebih gue gak pernah kemana-mana. Mau ke pasar aja gue gak punya uang. Bahkan baju yang akan dipakai untuk bepergian aja gue gak punya. Semua udah lusuh. Emang ya, menyedihkan banget nasip hidup gue.

Tahu depan gue benar-benar pengen kuliah. Tapi bagaimana cara mendapatkan dana untuk itu. Sekarang orangtua gue masih kekurangan biaya. Kalau ditunggu tahun depannya lagi. Adek gue juga harus kuliah. Tambah banyak uang yang diperlukan. Tapi gue yakin orangtua gue bakal mendahulukan pendidikan adek gue karena dia lebih pintar.  Mereka enggak bisa berharap banyak dari gue.

Dulu gue pernah mengatakan pada teman-teman gue, kalo tamat SMA nanti kita harus kuliah. Namun nasib yang gak beruntung menyerang hidup gue bertubi-tubi. Sehingga gue gak bisa merajut mimpi gue tahun ini.
Gue sedih banget gak kuliah.

----------------

Sendiri Ku Di Sini

Waktu terus berlalu
Aku masih di sini dan di sini saja
Mereka sudah pergi
Dan tinggalkan aku sendiri di sini
Semuanya terasa hampa dan kosong
Aku tak bisa keluar
Tempat itu begitu kokoh dan kuat
Tak ada satu orang pun
Yang mau menolong ku
Mereka hanya memikirkan dirinya masing-masing
Semuanya menjauh

-----------------------


Udah dua hari gue dicuekin sama Ibu. Gue sedih banget. Ibu gak mau negur gue lagi. Ini udah ke dua kali gue diginiin. Gue capek. Kadang ngerasa beda sama yang lain. Kalau ibu marah sama mereka, gak pernah dicuekin kayak gini. Kenapa gue yang selalu begini? Memang gue yang salah, tapi gak seharusnya ibu memperlakukan gue seperti ini. Gue sadar betul  banyak kesalahan yang gue perbuat sama Ibu, tapi kenapa harus kayak gini? Sekarang semuanya terasa canggung. Ibu gak peduli gue lagi.

Kenapa bagi gue bulan ini harus jadi bad month. Gue juga harus kehilangan satu sahabat. Dia gak sayang lagi sama gue. Dan sekarang ibu juga. Gak ada lagi yang sayang sama gue.Gue benar-benar sedih. Apa gue gak pantas untuk disayangi? Gue  sadar banget, bahwa gue punya banyak kekurangan. Gak ada untungnya mereka memiliki gue.

Tuhan terima kasih semua yang telah engkau berikan padaku. Dengan secuil kelebihan dan sejuta kekurangan. Setidaknya aku bisa menikmati dunia yang telah Engkau ciptakan. Aku menyadari mungkin di balik kekuranangn ku ini ada jalan terbaik yang Kau tunjukkan untuk hidupku.
---------
Ternyata gue gak lulus SNMPTN. Gue gak tahu lagi dimana gue bisa kuliah. Kenapa gue gak pernah mendapatkan apa yang gue inginkan?Kakak menyuruh gue mendaftar di politeknik, tapi gue gak punya nyali lagi. gue takut gagal lagi . Gagal lagi dan lagi!. Gue capek. Gue udah mati rasa.

Sepertinya Ibu setengah hati mengizinkan gue kuliah di sana. Emang benar ridha Allah terletak di ridha orang tua. Buktinya karena orangtua gue gak benar-benar ridha, Allah juga tidak meridhai langkah yang gue ambil. Dan sekali lagi gue gagal!

Gue tahu kakak kecewa banget sama gue. Sekarang dia gak mau lagi menghubungi gue. Biasanya dia selalu mengirim sms ke nomor hp gue, tapi sekarang kalau ada apa-apa dia sms ke nomor adek. Gue sangat sentimentil dan melankolis banget belakangan ini.

Sekarang gue udah diizinkan kuliah di NR UNP. Biaya kuliahnya lebih mahal dari reguler. Tapi gue gak tahu apa orangtua gue ikhlas atau enggak. Gue yakin itu mereka lalukan hanya agar gue gak menangis lagi. Gak putus asa lagi. Karena kasihan aja melihat gue murung tiap hari.

Kenapa ya sekarang Ibu gak peduli lagi sama gue. Ibu gak mau menemani gue pergi. Tau gak,  sekarang gak ada orang yang peduli. Semuanya cuek. gue sedih. gue stress. Gue capek. Gue bosan. Gue pengin nangis. Gue pengin teriak selepas-leoasnya, Tapi gue gak bisa. 


----------

Tuhan aku gak tahu harus ngadu pasa siapa lagi.
Semua orang udah gak ada waktu lagi untukku.
Ya Allah
ini adalah kesempatan terakhirku
untuk kuliah di perguruan tinggi negeri
tapi aku gak tahu bisa lulus atau enggak
Ya Allah
Aku mohon pada-Mu
Berikan kemudahan bagiku
Aku ingin lulus di sana Ya Allah
Ya Allah
Aku gak mau lagi bikin kecewa semua orang

--------------

0 komentar:

Post a Comment

Copyright @ Miscellaneous Thoughts | Floral Day theme designed by SimplyWP | Bloggerized by GirlyBlogger | Distributed by: best blogger template personal best blogger magazine theme | cheapest vpn for mac cheap vpn with open ports