Aku tak pernah lelah mengeja hari tanpa sandaran cinta pasti. Banyak kekuatan yang mematriku untuk bertahan dalam lorong sepi. Dalam sunyi aku menuai benih-benih cinta yang siap ku tebar bila sang pemanah telah melesatkan anak panahnya tepat di ulu hati, tempat aku menyimpan sejuta kerinduan yang ku tata rapi. Tidak mudah memang membendung gemuruh hasrat yang mudah datang kemudian secepat kilat berlalu pergi. Keteguhan membawaku pada tujuan abadi. Akhir penantian sakral yang mati-matian ku jaga di antara dua musim yang datang silih berganti. Meski terpasung waktu, tiada memudarkan asa yang tertancap dalam cengkeraman kepingan cinta yang ku pungut dari lembaran kisah yang tercecer. Ku rangkum semua serpihan itu dalam balutan kain sutera emas yang ku sulam dengan benang termahal yang pernah ada. Hingga ketika sang waktu mulai menjamah dan memberi tanda pada semesta, saat itu pula ku lepaskan sesuatu yang tersimpan itu pelan-pelan. Membiarkannya terbang membubung tinggi meniti langit. Menjemput takdir, lalu melenggang menuju keabadian.
2011/01/24
Reap
Aku tak pernah lelah mengeja hari tanpa sandaran cinta pasti. Banyak kekuatan yang mematriku untuk bertahan dalam lorong sepi. Dalam sunyi aku menuai benih-benih cinta yang siap ku tebar bila sang pemanah telah melesatkan anak panahnya tepat di ulu hati, tempat aku menyimpan sejuta kerinduan yang ku tata rapi. Tidak mudah memang membendung gemuruh hasrat yang mudah datang kemudian secepat kilat berlalu pergi. Keteguhan membawaku pada tujuan abadi. Akhir penantian sakral yang mati-matian ku jaga di antara dua musim yang datang silih berganti. Meski terpasung waktu, tiada memudarkan asa yang tertancap dalam cengkeraman kepingan cinta yang ku pungut dari lembaran kisah yang tercecer. Ku rangkum semua serpihan itu dalam balutan kain sutera emas yang ku sulam dengan benang termahal yang pernah ada. Hingga ketika sang waktu mulai menjamah dan memberi tanda pada semesta, saat itu pula ku lepaskan sesuatu yang tersimpan itu pelan-pelan. Membiarkannya terbang membubung tinggi meniti langit. Menjemput takdir, lalu melenggang menuju keabadian.
Posted in: Cupid Poems
0 comments:
Post a Comment