Hampir setiap orang pernah berbohong, baik disadari maupun tidak, direncanakan maupun spontan. Pada saat tertentu mungkin seseorang mencurigai Anda bahwa Anda sedang berbohong. Atau sebaliknya, Anda curiga bahwa orang itulah yang sedang berbohong. Masalahnya, tahukan Anda kalau dia benar – benar berbohong?
Sebenarnya, tidaklah sulit untuk mengetahui apakah lawan bicara Anda sedang berbohong atau tidak. Bahasa tubuh, secara spontan dan sering tidak disadari, akan membeberkan kebohongan tersebut. Hal ini terjadi karena orang yang sedang berbohong lebih memerhatikan ucapannya dari pada apa yang terjadi pada tubuhnya.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Dr Desmond Morris menyimpulkan bahwa Anda tidak dapat memalsukan bahasa tubuh. Akan tetapi, bukan tidak mungkin, orang yang pekerjaannya berbohong bisa mempelajari bahasa tubuh sehingga bisa memanipulasinya. Menangkap sinyal kebohongan dari orang seperti itu memang sedikit sulit.
Namun, sepintar-pintar menyembunyikan kebohongan , pastilah ada isyarat tubuh yang lepas kontrolnya karena otak memiliki sistem pengaman yang akan diteruskan apabila menerima pesan non verbal yang tidak selaras. Dalam hal ini, wajah merupakan bagian tubuh yang paling sering menunjukkan sinyal kebohongan.
Dalam bukunya yang berjudul “Membaca Pikiran Orang Lewat Bahasa Tubuh“, Dianata Eka Putra menjelaskan beberapa bahasa tubuh yang diperlihatkan oleh orang yang sedang berbohong, yaitu :
1. Menutup mulut dan terbatuk
Menutup mulut merupakan salah satu gerakan yang paling sering anak-anak ketika berbohong. Orang dewasa pun sering melakukan hal yang sama. Selain menutup mulut, banyak juga orang yang menyamarkan kebohongannya dengan berpura-pura batuk. Padahal, dia tidak sedang terkena penyakit batuk. Keinginan untuk menutup mulut merupakan gerak reflek yang terjadi dengan sendirinya, otak menyuruh tangan untuk menghentikan kata-kata bohong yang diucapkan.
Charles Darwin juga pernah menuliskan bahwa isyarat keheranan dan menyembunyikan sesuatu, tergambar dengan meletakkan tangan di mulut. Sikap ini seperti hendak menghentikan kata – kata yang baru saja keluar. Sama halnya dengan seseorang yang tertawa terlalu keras. Ketika telah melakukan tindakan yang berlebihan dan itu bukan sesuatu yang baik, secara tidak sadar dia akan menutup mulutnya.
Namun, apabila anda mendapati orang menutupi mulutnya ketika Anda sedang berbicara , berarti dia merasa Andalah yang berbohong kepadanya. Hal iytu terjadi karena dia merasa heran dan cemas kenapa Anda berbohong. Secara tidak sadar, dia menutup mulutnya sendiri. Biasanya, gerak isyarat ini juga dikombinasikan dengan gerak tangan ke bagian wajah lainnya.
2. Menyentuh Hidung
Gerakan ini relatif lebih halus dibandingkan dengan tindakan menutup mulut. Orang yang sedang berbohong, dengan sendirinya akan melakukan gerakan mengusap bagian bawah hidung, baik secara lambat maupun cepat. Biasanya, gerakannya hanya ringan dan lembut di bagian bawah hidung, bukan menggosoknya dengan keras atau menggaruk hidung. Akan tetapi, Anda harus hari-hati dengan gerak isyarat ini katrena bisa saja hidung lawan bicara Anda memang sedang gatal.
Sewaktu pikiran negatif ( berbohong ) memasuki alam bawah sadar, otak serta merta akan menyuruh tangan untuk menutup mulut. Hal ini merupakan respons dari mulut yang baru saja mengucapkan kata-kata yang tidak sesuai dengan keadaan sebenarnya. Akantetapi, saat terakhir tanga menuju mulut – agar usahanya tidak terlalu jelas menutup mulut – tangan ditarik menjauhi wajah. Hasilnya adalah sentuhan cepat di hidung. Biasanya gerakan ini trjadi secara alamiah sehingga orang kadang terkecoh kalau sebenarnya gerakan ini menunjukkan kebohongan sendiri.
Toeri lainnya menunjukkan bahwa saat berbohong, ujung saraf halus dalam hidung terasa gatal. Untuk menghilangkannya, orang akan mengusapnya, tetapi dengan usapan halus dan lembut. Bahkan ada orang yang hidungnya cenderung bergerak-gerak atau kembang kempis ketika berbohong.
3. Memalingkan Pandanagn, Menggosok Mata, dan Jumlah Kedipan.
Mata adalah gerbang jiwa, jendela hati. Mata dapat menceritakan segalanya. Hal ini bukanlah ungkapan yang berlebihan. Ungkapan itu memang benar adanya. Mata dapat menceritakan suasan hati, termasuk ketika Anda berbohong. Saat berbohong, mata akan selalu berupaya untuk melihat ke arah lain. Entah itu ke bawah, ke atas, yang penting bukan ke lawan bicara. Bahkan yang paling sering adalah mata menerawang entah kemana, sentara mulut terus berbicara – tentunya berbicara bohong.
Biasanya, memalingkan pandangan juga diikuti denagn gerak isyarat menggosok mata seolah – olah sedang gatal, padahal tidak. Bisa juga pandangan tetap tertuju pada lawan bicara, tetapi mata sering terasa gatal ( benar – benar gatal ). Gerakan menggosaok mata tidak harus dilakukan di bagian mata, tatapi bisa juga di sekita mata, seperti di bawah mata atau sekitar alis.
Cara lain medeteksi kebohongan adalah engan memerhatikan adanya peningkatan jumlah kedipan mata. Orang yang berbohong menjadi gugup sehingga saraf matany bekerja lebih cepat daripada biasanya.
4. Memalingkan Wajah
Memalingkan wajah ada hubungannya dengan gerak isyarat menggosok mata. Memalingkan wajah bisa dilakukan setelah atau sebelum menggosok mata. Orang yang tidak menantang lawannya ketika berbicara atau mendengarkan, sebenarnya sedang mencoba menyembunyikan sesuatu.
Michael Argyle, dalam buku The Psychology of Interpersonal Behavior mengatakan bahwa frekuensi orang yang saling pandang berkisatr antara 30% - 60% dari waktu pembicaraan. Orang cenderung membutuhkan kontak mata lebih banyak saat mendengarkan dibanding ketika berbicara. Artinya, seseorang akan lebih banyak melihat lawan bicaranya ketika lawan bicaranya itu sedang berkata-kata.
Dalam gerakan isyarat ini ada beberapa pengecualian, tergantung budaya. Saat berbicara , beberapa orangi bahkan tidak berani menatap lawan bicaranya atau seminimal mungkin menghindari kontak mata. Orang-orang yang pemalu atau tidak percaya diri melakukan hal ini bukan karena berbohong. Dalam budaya Jawa misalnya, orang yang lebih muda usianya, jika berbicara dengan yang lebih tua, akan lebih sopan dengan tidak terlalu sering menatap wajah orang yang lebih tua. Untuk itu, berhati-hatilah dengan pengecualian ini.
5. Menggaruk Leher
Menurut penelitian Dr. Morris, gerak isyarat menggaruk leher biasanya dilakukan dengan jari telunjuk. Hal ini bisa menunjukkan keraguan atau ketidakpastian dari perkataan yang baru saja diucapkan. Gerakan isyarat ini bisa dilakukan di sisi kanan atau pun kiri leher, baik dengan menggunakan tangan kiri maupun tangan kanan. Tidak ada penjelasan apakah menggaruk leher bagian depan atau belakang juga merupakan isyarat kebohongan. Walaupun demikian, apabila kita menemukan gerak isyarat lain yang mengikuti ( menutup mulut, menggosok hidung, dan lain-lain), ada kemungkinan menggaruk leher bagian depan atau belakang juga isyarat kebohongan.
Gerakan ini merupakan respons saraf-saraf di sekitar leher yang pada saat berbohong akan terasa gatal. Sebenarnya, gerakan ini merupakan satu kesatuan dengan gerakan menutup mulut dan menyentuh hidung.
6. Perubahan Nada Suara
Walaupun sebetulnya bukanlah baagian bahasa tubuh, hal ini cukup layak menjadi rujukan pelajaran memahami karakter lawan bicara. Coba kita amati oorang yang sedang diwawancarai oleh seorang presenter televisi atau radio. Kadang, perkataannya terkadang tidak menunjukkan intonasi yang jelas sehingga harus diulang kembali. Perkataan yang tidak jelas disebabkan oleh volume suara yang mengecil atau artikulasi suara yang tidak jelas. Jika hal ini terjadi, kemungkinan besar perkataannya tidak benar. Walaupun orang tersebut sudah berusaha berbicara seperti biasanya, suara yang keluar sangat berbeda dengan harapannya. Hal ini tidak dapat dihindari dan terjadi secara tiba-tiba karena alam bawah sadar mengendalikan ucapan kita. Perubahan suara bisa terjadi ketika seseorang gugup sehingga suara yang keluar menjadi tidak lancar. Kegugupan juga bisa menjadi tanda kalau seseorang sedang berbohong.
Silahkan pelajari bahasa tubuh seseorang yang dalam kehidupan sehari-hari Anda. Untuk mengetahui dan mempelajari gerak isyarat berbohong, ada baiknya Anda mencobanya sendiri dengan lawan bicara Anda. Tanyakan hal-hal yang sekiranya dia akan berbohong. Saat itulah, Anda akan menemukan gerak isyaratnya.
Dengan mempelajari bahasa tubuh, Anda dapat lebih waspada dalam menghadapi bermacam-macam orang. Namun, tidak ada yang lebih indah jika Anda juga berusahan untuk tidak berbohong. Berusaha menutupi kebohongan denagn memanipulasi bahasa tubuh yang telah dipelajari bukanlah sesuatu yang bijak.
0 comments:
Post a Comment