Genap dua bulan aku mengenal Jo, ketika dia memintaku untuk menjadi kekasihnya. Aku tak menampik kenyataan bahwa kehadiran Jo memberikan nuansa yang berbeda dalam hidupku. Seakan-akan dia mengisi sepetak celah di hatiku yang telah lama kosong. Kedekatan yang terjalin mulai mengalir ke arah muara, aku sudah memperkirakan sebelumnya, ketika aku menyilakan Jo mampir dalam hidupku, berarti aku harus menyiapkan diri jika suatu saat nanti dia memilihku sebagai dermaga untuk berlabuh.
Namun kebimbangan kembali membuncah. Apakah aku benar-benar siap menanggalkan predikat lajang yang memberiku kebebasan hanya untuk bersama orang yang belum terlalu ku kenal? Sementara aku nyaman dengan kesendirian yang kujalani tanpa terbelenggu ikatan. Apakah aku membutuhkannya? Apakah dia orang yang tepat untukku? Bagaimana jika dia suatu saat aku sadar bahwa ternyata dia bukanlah orang yang benar-benar kuinginkan? Beragam pertanyaan berseliweran di benakku. Banyak hal yang ku pikirkan atas keputusan yang kelak ku ambil.
Bagaimana dengan cinta?Tentu saja belum ada cinta saat ini, aku bukan tipikal orang yang percaya akan cinta pada pandangan pertama. Butuh waktu bagiku untuk menumbuhkan rasa cinta itu, seiring kebersamaan dan proses dalam hubungan yang tercipta. Aku menikmati kedekatan yang terjalin selama ini. Kuakui bahwa ku juga menyukainya, di mataku dia sosok pria memesona. Secara umum, dia orangnya baik, selalu ada di saata ku membutuhkan. Masalah fisik tidak diragukan lagi, dia adalah cowok tertampan yang pernah mendekatiku. Bahkan aku gak berani berlama-lama menatap wajahnya, ada keindahan di matanya yang mampu membuatku terbius.
Aku nggak mau terlalu lama terjebak kondisi penuh kebimbangan seperti ini. Seharusnya aku cepat mengambil keputusan agar ada kejelasan dalam hubungan aku dan Jo. Bukankah hidup adalah pilihan yang mesti dijalani salah satunya. Aku harus memilih hitam atau putih, jangan sampai aku menjeratkan diri pada zona abu-abu, tidak adil bagi Jo jika aku menggantungnya dalam situasi ini. Pada akhirnya akupun memilih. Pilihan terbaik yang ku harap tidak membuahkan peyesalan kelak.
0 comments:
Post a Comment