Negeri Van Oranje

Membaca novel ini, membuat saya seperti di ajak berkeliling Belanda. Deskripsinya sangat detil menjelaskan seluk-beluk negeri Belanda, mulai dari kehidupan dan budaya masyarakat disana sampai pada tempat-tempat  eksotis ala Eropa. Membacanya saja sudah membuat saya larut dalam keindahan  negeri kincir angin ini, apalagi jika benar-benar berada di sana, gak kebayang gimana rasanya. Novel yang dikemas dengan gaya lincah, kocak, dan menyentuh emosi ini, membuat saya benar-benar ingin menginjakkan kaki di benua Eropa

Diceritakan tentang lima orang mahasiswa S2 asal indonesia yang tidak sengaja bertemu di sebuah stasiun kereta,  bernama Amersfort.  Pertemuan dramatis yang tanpa disadari akan membelokkan jalah hidup mereka. Berkat badai, kretek, dan takdir, terbentuklah sebuah geng yang dijuluki Aagaban alias Aliansi Amersrfort GAra-gara Badai di Netherlands. Berangotakan Lintang, Gery, Daus, Wicak, dan Banjar. Keberadaan Lintang yang satu-satunya perempuan, membawa cerita seru dan menarik di antara mereka. 

Suka duka kehidupan mahasiswa di negeri orang, dengan beasiswa terbatas, membuat mereka menyiasati segala hal agar tetap bisa menikmati keindahan dan kemewahan yang ditawarkan negara ini. Termasuk mencari tambahan euro dengan bekerja sambilan, seperti yang banyak dilakukan oleh mahasiswa Eropa. Belum lagi culture shock yang dihadapi, karena banyak perbedaan budaya sehari-hari antara Indonesia dengan Belanda. Termasuk perjuangan super keras untuk dapat manamatkan pendidikan dengan nilai yang tidak memalukan.

Konflik pun kemudian timbul dalam persahabatan mereka. Para pria anggota geng Aagaban keculai Gery, ternyata menaruh hati pada Lintang. Diam-diam tanpa sepengetahuan yang lain, masing-masing dari mereka mengeluarkan jurus jitu untuk mendapatkan perhatian Lintang. Apalagi setelah Lintang putus dengan kekasih bulenya, Jeroen. Mereka pun mencari akal agar bisa berduaan saja dengan Lintang, tanpa sahabat yang lain. Lintang sama sekali tidak menyadari perasaan rekan-rekannya ini. Hanya Gery yang menyita perhatian Lintang sepanjang waktu. Gery, sosok pria flamboyan dan baik hati, idaman semua wanita, termasuk Lintang.

Impian Lintang kandas untuk mendapatkan cinta Gery setelah dia menyaksikan Gery berciuman mesra dengan seorang laki-laki di apartemennya. Ternyata Gery seorang gay. Gery tak pernah coming out pada para sahabatnya ini tentang orientasi seksualnya sebelum kejadian itu. Namun hal ini, tidak merusak persahabatan mereka. Seorang sahabat harus dapat menerima bagaimanapun keadaan sahabatnya.

Setelah menjalani proses perkuliahan yang berliku, menyelesaikan tesis yang menyita waktu dan tenaga, dan mendapatkan gelar di bidang masing-masing, akhirnya mereka memutuskan untuk berwisata menjelajahi eropa sebelum kembali ke Indonesia. Para sahabat ini , minus Gery ( Gery sudah sering keliling Eropa karena sudah di belanda sejak kuliah s1 ) kemuadian mengadakan perjalanan ke beberapa negara di benua Eropa.

 Perjalanan ala Eurotrip ini ternyata membuahkan suatu peristiwa penting yang akhirnya menentukan takdir mereka.

“ Lintang... I love you when you smile. I love you when you yell. I love you when you cry. I even love you when you’re drunk. All I know...is that I love you “

Wicak, the lucky guy yang berhasil mengutarakan perasaannya pada Lintang. Di saat itu, Lintang tak sekadar melihat wajah seorang sahabat saat memandang pria yang bicara padanya.

Pada akhirnya , mereka menemukan kebahagian masing-masing. Banjar sukses mendirikan sebuah perusahaan sendiri, Daus didapuk menjadi salah seorang juru bicara Istana Kepresidenan, Wicak bekerja di LSM internasional di Barcelona, Lintang menjadi diplomat di Depertemen Luar Negeri, dan Gery menjabat sebagai marketing manager di kantor pusat Philllips. Setelah menyelesika studi di Belanda, mereka kembali bertemu dalam sebuah acara spesial. Pernikahan Lintang dengan Wicak.

Selain berkisah susah senangnya menjadi mahasiswa rantau di Eropa, mereka juga berbagi tip bertahan hidup di Eropa. Sungguh kisah yang sanagt inspiratif. Membuat saya makin termotivasi untuk bisa menyenyam pendidikan di Eropa, atau setidaknya menginjakkan kaki di benua Eopa.

Novel ini ditulis keroyokan oleh empat orang mahasiswa Indonesia yang kuliah di Belanda. Mereka adalah Wahyuningrat, Adept Widiarsa, Nisa Riyadi, dan Rizki Pandu Perdana. Mereka sukses membuat impian saya makin menggeliat dalam diri ini.

Set Me Free

Hari ini, Indonesia merayakan kemerdekaanya yang ke 66. Sudah bertahun-tahun Indonesia merdeka dan bebas dari penjajah. Tiap kali merayakan dirgahayu Indonesia, saya selalu tergelitik dan bertanya-tanya tentang arti merdeka. Setidaknya kemerdekaan bagi diri saya sendiri.

Saya menggartikan merdeka itu sebagi sebuah kebebasan. Tanpa ada ikatan dan belenggu. Dari dulu saya merasa menjadi seseorang yang merdeka. Tak ada tuntutan yang mengekang langah saya dalam menjalani apapun keinginan saya. Orangtua saya bukanlah tipe orang tua yang diktator yang memaksakan kehendaknya. Juga bukan orang tua yang suka melarang keinginan anaknya. Itu yang saya suka dari orang tua saya, tidak banyak aturan. Selagi dalam batas norma,  lakukanlah apa yang kau mau. Rasa percaya mereka diletakkan di pundak saya. Tentu saja saya sangat menghargai kebebasan ini, segala tindakan dan keputusan yang saya ambil kelak akan saya pertanggungjawabkan kepada mereka.

The Lucky Key

Kejadian hari ini ­membuat saya benar-benar shock. Bagaimana mungkin saya dengan sembrononya meninggalkan kosan dalam keadaan siap untuk dimasuki siapa saja. Karena terburu-buru saya lupa mencabut kunci dari lubangnya. Padahal kemarain, teman sebelah kamar saya baru saja kemalingan karena meninggalkan pintu kamarnya dalam keadaan terbuka. Sebentar saja dia pergi ke dapur, tiba-tiba pas balik ke kamar, dia malah mendapati dompet dan handphone-nya lenyap. Tak seorang pun menyadari ada orang asing yang masuk ke area kosan, karena semua pada sibuk dengan aktivitas di kamar masing-masing. Kebangetan tu maling, bulan puasa masih sempat-sempatnya nyolong barang orang.

Jadi, siang ini saya berencana mau pergi menemui dosen pembimbing skripsi. Saya berangkat dengan semangat 45 meskipun di luar hujan mengguyur sangat lebat. Bahkan walau badai menghadang sekalipun, akan tetap saya tempuh demi segelintir perjuangan untuk masa depan ini. Cieleee!! ( efek 17 agustusan cin )

Menyingkap Kebohongan Lewat Bahasa Tubuh

Hampir setiap orang pernah berbohong, baik disadari maupun tidak, direncanakan maupun spontan. Pada saat tertentu mungkin seseorang mencurigai Anda bahwa Anda sedang berbohong. Atau sebaliknya, Anda curiga bahwa orang itulah yang sedang berbohong. Masalahnya, tahukan Anda kalau dia benar – benar berbohong?

Sebenarnya, tidaklah sulit untuk mengetahui apakah lawan bicara Anda sedang berbohong atau tidak. Bahasa tubuh, secara spontan dan sering tidak disadari, akan membeberkan kebohongan tersebut. Hal ini terjadi karena orang yang sedang berbohong lebih memerhatikan ucapannya dari pada apa yang terjadi pada tubuhnya.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Dr Desmond Morris menyimpulkan bahwa Anda tidak dapat memalsukan bahasa tubuh. Akan tetapi, bukan tidak mungkin, orang yang pekerjaannya berbohong bisa mempelajari bahasa tubuh sehingga bisa memanipulasinya. Menangkap sinyal kebohongan dari orang seperti itu memang sedikit sulit.

Namun, sepintar-pintar menyembunyikan kebohongan , pastilah ada isyarat tubuh yang lepas kontrolnya karena otak memiliki sistem pengaman yang akan diteruskan apabila menerima pesan non verbal yang tidak selaras. Dalam hal ini, wajah merupakan bagian tubuh yang paling sering menunjukkan sinyal kebohongan.

Tanya Kenapa

“ Apakah engkau tidak pernah merasa, bahwa subsidi pendidikan yang oleh negara diberikan padamu untuk kelancaran kuliahmu adalah sebuah amanah? Amanah dari rakyat, amanah dari keringat serta penderitaan mereka, karena subsidi itu berasal dari pajak. Pajak yang dibayarkan dari pedagang, dari tukang becak yang membeli indomie misalnya, dari buruh yang membeli rokok, dari pemulung, dari pengemis, dari penjudi, dari pemabuk. Mereka semua menyimpan harapan bahwa kelak, engkau akan membangun bangsa ini menjadi lebih baik, karena mereka percaya bahwa engkau adalah kaum terdidik. Lalu bagaimana engkau bisa, menghamburkan waktumu dengan sibuk berjam-jam setiap hari memencet-mencet SMS, berhalo-halo menghamburkan uang bersama pacar-pacarmu, merusak komputermu dengan suara-suara dan gambar-gambar VCD bajakan, menghabiskan waktu dengan mengakses situs-situs tak bermutu di internet, berhura-hura di cafe-cafe, begadang tak menentu sampai larut malam untuk kemudian siangnya engkau mengantuk? Apakah engkau tahu, bahwa mengkhianati amanah jutaan rakyat adalah sebuah dosa besar, yang kelak akan engkau pertanggungjawabkan dengan berat di hadapan Tuhanmu?

Desperado

Pada hakikatku berkisah. Cerita hidup sepi, sebatang kara. Biarkanlah kuberbagi pada kalian, yang belum merasakan arti sebuah kesendirian. Selami tiap inci hatiku, kau akan temukan sebidang tanah lapang, tandus, panas, gersang, hampa. Tak ada unsur apapun di sana. Bahkan setetes cinta.

Kawan, dulu aku adalah telaga, dulu aku adalah kebun anggur, dulu aku adalah muara. Dulu, dulu sekali, hingga kini kulelah dengan kata dulu. Tahukah kau mengapa? Karena dulu merupakan sejarah usang. Dulu buatku adalah penyesalan.

Siasat Pemburu Cerita

Salah satu tempat cuci mata yang gak cuma menyegarkan mata tapi juga menormalkan kembali kesembrawutan saraf otak karena harus kerja rodi mencerna materi pelajaran selama beberapa bulan ini adalah toko buku. Target utama saya tentu saya bukan buku-buku kuliah ataupun buku yang membutuhkan kernyitan dahi untuk membacanya.  Saya hanya lagi butuh buku-buku hiburan, seperti novel, kumpulan cerpen, buku cerita, pokoknya yang berbau fiksi. Rasanya pengen menghilang dulu dari realita yang menjemukan ini, lalu menenggelamkan diri ke dunia fantasi yang diciptakan si pengarang.  Imajinasi saya perlu dibangkitkan lagi, setelah sekian lama otak saya diajak untuk berpikir keras tentang rasionalitas. Sekarang saatnya memanjakan kepala dengan suplai bacaan yang menyegarkan.


Mahakarya Bulan Puasa

Rasa syukur yang tak hingga bagi Allah SWT yang masih memberikan saya kesempatan untuk menikmati indahnya Ramadhan tahun ini. Karena Ramadhan adalah bulan penuh berkah dan ampunan, saya sadar bahwa begitu banyak dosa yang telah saya perbuat dan pahala yang masih sedikit saya tabung. Mudah-mudahan Ramadhan kali ini akan menjadi ajang bagi saya untuk menyempurnakan ibadah kepada Allah SWT.

Saya berharap bulan ini target dunia akhirat saya tercapai. Tujuan akhirat tentu saja ibadah yang lebih baik, mengejar pahala palaha sebesar-besarnya. Sedangkan untuk target dunia, saya tengah berjibaku dengan sebuah mahakarya yang disebut skipsi. Semoga puasa menjadikan saya semakin giat menggarap skipsi yang tak kunjung selesai ini. Bagaimanapun juga tahun ini saya harus segera mengakhiri predikat saya sebagai mahasiswa. I promise!


2011/08/20

Negeri Van Oranje

Membaca novel ini, membuat saya seperti di ajak berkeliling Belanda. Deskripsinya sangat detil menjelaskan seluk-beluk negeri Belanda, mulai dari kehidupan dan budaya masyarakat disana sampai pada tempat-tempat  eksotis ala Eropa. Membacanya saja sudah membuat saya larut dalam keindahan  negeri kincir angin ini, apalagi jika benar-benar berada di sana, gak kebayang gimana rasanya. Novel yang dikemas dengan gaya lincah, kocak, dan menyentuh emosi ini, membuat saya benar-benar ingin menginjakkan kaki di benua Eropa

Diceritakan tentang lima orang mahasiswa S2 asal indonesia yang tidak sengaja bertemu di sebuah stasiun kereta,  bernama Amersfort.  Pertemuan dramatis yang tanpa disadari akan membelokkan jalah hidup mereka. Berkat badai, kretek, dan takdir, terbentuklah sebuah geng yang dijuluki Aagaban alias Aliansi Amersrfort GAra-gara Badai di Netherlands. Berangotakan Lintang, Gery, Daus, Wicak, dan Banjar. Keberadaan Lintang yang satu-satunya perempuan, membawa cerita seru dan menarik di antara mereka. 

Suka duka kehidupan mahasiswa di negeri orang, dengan beasiswa terbatas, membuat mereka menyiasati segala hal agar tetap bisa menikmati keindahan dan kemewahan yang ditawarkan negara ini. Termasuk mencari tambahan euro dengan bekerja sambilan, seperti yang banyak dilakukan oleh mahasiswa Eropa. Belum lagi culture shock yang dihadapi, karena banyak perbedaan budaya sehari-hari antara Indonesia dengan Belanda. Termasuk perjuangan super keras untuk dapat manamatkan pendidikan dengan nilai yang tidak memalukan.

Konflik pun kemudian timbul dalam persahabatan mereka. Para pria anggota geng Aagaban keculai Gery, ternyata menaruh hati pada Lintang. Diam-diam tanpa sepengetahuan yang lain, masing-masing dari mereka mengeluarkan jurus jitu untuk mendapatkan perhatian Lintang. Apalagi setelah Lintang putus dengan kekasih bulenya, Jeroen. Mereka pun mencari akal agar bisa berduaan saja dengan Lintang, tanpa sahabat yang lain. Lintang sama sekali tidak menyadari perasaan rekan-rekannya ini. Hanya Gery yang menyita perhatian Lintang sepanjang waktu. Gery, sosok pria flamboyan dan baik hati, idaman semua wanita, termasuk Lintang.

Impian Lintang kandas untuk mendapatkan cinta Gery setelah dia menyaksikan Gery berciuman mesra dengan seorang laki-laki di apartemennya. Ternyata Gery seorang gay. Gery tak pernah coming out pada para sahabatnya ini tentang orientasi seksualnya sebelum kejadian itu. Namun hal ini, tidak merusak persahabatan mereka. Seorang sahabat harus dapat menerima bagaimanapun keadaan sahabatnya.

Setelah menjalani proses perkuliahan yang berliku, menyelesaikan tesis yang menyita waktu dan tenaga, dan mendapatkan gelar di bidang masing-masing, akhirnya mereka memutuskan untuk berwisata menjelajahi eropa sebelum kembali ke Indonesia. Para sahabat ini , minus Gery ( Gery sudah sering keliling Eropa karena sudah di belanda sejak kuliah s1 ) kemuadian mengadakan perjalanan ke beberapa negara di benua Eropa.

 Perjalanan ala Eurotrip ini ternyata membuahkan suatu peristiwa penting yang akhirnya menentukan takdir mereka.

“ Lintang... I love you when you smile. I love you when you yell. I love you when you cry. I even love you when you’re drunk. All I know...is that I love you “

Wicak, the lucky guy yang berhasil mengutarakan perasaannya pada Lintang. Di saat itu, Lintang tak sekadar melihat wajah seorang sahabat saat memandang pria yang bicara padanya.

Pada akhirnya , mereka menemukan kebahagian masing-masing. Banjar sukses mendirikan sebuah perusahaan sendiri, Daus didapuk menjadi salah seorang juru bicara Istana Kepresidenan, Wicak bekerja di LSM internasional di Barcelona, Lintang menjadi diplomat di Depertemen Luar Negeri, dan Gery menjabat sebagai marketing manager di kantor pusat Philllips. Setelah menyelesika studi di Belanda, mereka kembali bertemu dalam sebuah acara spesial. Pernikahan Lintang dengan Wicak.

Selain berkisah susah senangnya menjadi mahasiswa rantau di Eropa, mereka juga berbagi tip bertahan hidup di Eropa. Sungguh kisah yang sanagt inspiratif. Membuat saya makin termotivasi untuk bisa menyenyam pendidikan di Eropa, atau setidaknya menginjakkan kaki di benua Eopa.

Novel ini ditulis keroyokan oleh empat orang mahasiswa Indonesia yang kuliah di Belanda. Mereka adalah Wahyuningrat, Adept Widiarsa, Nisa Riyadi, dan Rizki Pandu Perdana. Mereka sukses membuat impian saya makin menggeliat dalam diri ini.

2011/08/17

Set Me Free

Hari ini, Indonesia merayakan kemerdekaanya yang ke 66. Sudah bertahun-tahun Indonesia merdeka dan bebas dari penjajah. Tiap kali merayakan dirgahayu Indonesia, saya selalu tergelitik dan bertanya-tanya tentang arti merdeka. Setidaknya kemerdekaan bagi diri saya sendiri.

Saya menggartikan merdeka itu sebagi sebuah kebebasan. Tanpa ada ikatan dan belenggu. Dari dulu saya merasa menjadi seseorang yang merdeka. Tak ada tuntutan yang mengekang langah saya dalam menjalani apapun keinginan saya. Orangtua saya bukanlah tipe orang tua yang diktator yang memaksakan kehendaknya. Juga bukan orang tua yang suka melarang keinginan anaknya. Itu yang saya suka dari orang tua saya, tidak banyak aturan. Selagi dalam batas norma,  lakukanlah apa yang kau mau. Rasa percaya mereka diletakkan di pundak saya. Tentu saja saya sangat menghargai kebebasan ini, segala tindakan dan keputusan yang saya ambil kelak akan saya pertanggungjawabkan kepada mereka.

2011/08/16

The Lucky Key

Kejadian hari ini ­membuat saya benar-benar shock. Bagaimana mungkin saya dengan sembrononya meninggalkan kosan dalam keadaan siap untuk dimasuki siapa saja. Karena terburu-buru saya lupa mencabut kunci dari lubangnya. Padahal kemarain, teman sebelah kamar saya baru saja kemalingan karena meninggalkan pintu kamarnya dalam keadaan terbuka. Sebentar saja dia pergi ke dapur, tiba-tiba pas balik ke kamar, dia malah mendapati dompet dan handphone-nya lenyap. Tak seorang pun menyadari ada orang asing yang masuk ke area kosan, karena semua pada sibuk dengan aktivitas di kamar masing-masing. Kebangetan tu maling, bulan puasa masih sempat-sempatnya nyolong barang orang.

Jadi, siang ini saya berencana mau pergi menemui dosen pembimbing skripsi. Saya berangkat dengan semangat 45 meskipun di luar hujan mengguyur sangat lebat. Bahkan walau badai menghadang sekalipun, akan tetap saya tempuh demi segelintir perjuangan untuk masa depan ini. Cieleee!! ( efek 17 agustusan cin )

2011/08/15

Menyingkap Kebohongan Lewat Bahasa Tubuh

Hampir setiap orang pernah berbohong, baik disadari maupun tidak, direncanakan maupun spontan. Pada saat tertentu mungkin seseorang mencurigai Anda bahwa Anda sedang berbohong. Atau sebaliknya, Anda curiga bahwa orang itulah yang sedang berbohong. Masalahnya, tahukan Anda kalau dia benar – benar berbohong?

Sebenarnya, tidaklah sulit untuk mengetahui apakah lawan bicara Anda sedang berbohong atau tidak. Bahasa tubuh, secara spontan dan sering tidak disadari, akan membeberkan kebohongan tersebut. Hal ini terjadi karena orang yang sedang berbohong lebih memerhatikan ucapannya dari pada apa yang terjadi pada tubuhnya.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Dr Desmond Morris menyimpulkan bahwa Anda tidak dapat memalsukan bahasa tubuh. Akan tetapi, bukan tidak mungkin, orang yang pekerjaannya berbohong bisa mempelajari bahasa tubuh sehingga bisa memanipulasinya. Menangkap sinyal kebohongan dari orang seperti itu memang sedikit sulit.

Namun, sepintar-pintar menyembunyikan kebohongan , pastilah ada isyarat tubuh yang lepas kontrolnya karena otak memiliki sistem pengaman yang akan diteruskan apabila menerima pesan non verbal yang tidak selaras. Dalam hal ini, wajah merupakan bagian tubuh yang paling sering menunjukkan sinyal kebohongan.

2011/08/06

Tanya Kenapa

“ Apakah engkau tidak pernah merasa, bahwa subsidi pendidikan yang oleh negara diberikan padamu untuk kelancaran kuliahmu adalah sebuah amanah? Amanah dari rakyat, amanah dari keringat serta penderitaan mereka, karena subsidi itu berasal dari pajak. Pajak yang dibayarkan dari pedagang, dari tukang becak yang membeli indomie misalnya, dari buruh yang membeli rokok, dari pemulung, dari pengemis, dari penjudi, dari pemabuk. Mereka semua menyimpan harapan bahwa kelak, engkau akan membangun bangsa ini menjadi lebih baik, karena mereka percaya bahwa engkau adalah kaum terdidik. Lalu bagaimana engkau bisa, menghamburkan waktumu dengan sibuk berjam-jam setiap hari memencet-mencet SMS, berhalo-halo menghamburkan uang bersama pacar-pacarmu, merusak komputermu dengan suara-suara dan gambar-gambar VCD bajakan, menghabiskan waktu dengan mengakses situs-situs tak bermutu di internet, berhura-hura di cafe-cafe, begadang tak menentu sampai larut malam untuk kemudian siangnya engkau mengantuk? Apakah engkau tahu, bahwa mengkhianati amanah jutaan rakyat adalah sebuah dosa besar, yang kelak akan engkau pertanggungjawabkan dengan berat di hadapan Tuhanmu?

Desperado

Pada hakikatku berkisah. Cerita hidup sepi, sebatang kara. Biarkanlah kuberbagi pada kalian, yang belum merasakan arti sebuah kesendirian. Selami tiap inci hatiku, kau akan temukan sebidang tanah lapang, tandus, panas, gersang, hampa. Tak ada unsur apapun di sana. Bahkan setetes cinta.

Kawan, dulu aku adalah telaga, dulu aku adalah kebun anggur, dulu aku adalah muara. Dulu, dulu sekali, hingga kini kulelah dengan kata dulu. Tahukah kau mengapa? Karena dulu merupakan sejarah usang. Dulu buatku adalah penyesalan.

Siasat Pemburu Cerita

Salah satu tempat cuci mata yang gak cuma menyegarkan mata tapi juga menormalkan kembali kesembrawutan saraf otak karena harus kerja rodi mencerna materi pelajaran selama beberapa bulan ini adalah toko buku. Target utama saya tentu saya bukan buku-buku kuliah ataupun buku yang membutuhkan kernyitan dahi untuk membacanya.  Saya hanya lagi butuh buku-buku hiburan, seperti novel, kumpulan cerpen, buku cerita, pokoknya yang berbau fiksi. Rasanya pengen menghilang dulu dari realita yang menjemukan ini, lalu menenggelamkan diri ke dunia fantasi yang diciptakan si pengarang.  Imajinasi saya perlu dibangkitkan lagi, setelah sekian lama otak saya diajak untuk berpikir keras tentang rasionalitas. Sekarang saatnya memanjakan kepala dengan suplai bacaan yang menyegarkan.


2011/08/03

Mahakarya Bulan Puasa

Rasa syukur yang tak hingga bagi Allah SWT yang masih memberikan saya kesempatan untuk menikmati indahnya Ramadhan tahun ini. Karena Ramadhan adalah bulan penuh berkah dan ampunan, saya sadar bahwa begitu banyak dosa yang telah saya perbuat dan pahala yang masih sedikit saya tabung. Mudah-mudahan Ramadhan kali ini akan menjadi ajang bagi saya untuk menyempurnakan ibadah kepada Allah SWT.

Saya berharap bulan ini target dunia akhirat saya tercapai. Tujuan akhirat tentu saja ibadah yang lebih baik, mengejar pahala palaha sebesar-besarnya. Sedangkan untuk target dunia, saya tengah berjibaku dengan sebuah mahakarya yang disebut skipsi. Semoga puasa menjadikan saya semakin giat menggarap skipsi yang tak kunjung selesai ini. Bagaimanapun juga tahun ini saya harus segera mengakhiri predikat saya sebagai mahasiswa. I promise!


Copyright @ Miscellaneous Thoughts | Floral Day theme designed by SimplyWP | Bloggerized by GirlyBlogger | Distributed by: best blogger template personal best blogger magazine theme | cheapest vpn for mac cheap vpn with open ports