Boekittinggi Again

Hobi travellingku kumat lagi. Biar tersalurkan aku mengajak kedua adikku untuk mememaniku jalan-jalan. Karena hobi kita sama, maka mereka mau banget waktu aku ngajak pergi. Semalaman kita membahas segala macam tentang rencana ini. Rapat pun berlangsung dengan seriusnya, mulai dari lokasi yang akan dikunjungi, ongkos dan segala macam yang ujung-ujungnya duit, sampai mencari siasat gimana caranya biar kita dapat izin dari ortua. Setelah melalui perundingan yang sengit dan dengan berbagai macam pertimbangan maka jadilah Bukittinggi sebagai objek sasaran kami. Walaupun rasanya udah berpuluh-puluhkali melanglang buana di kota yang terkenal dengan jan gadang ini, tetap saja masih ada keinginan untuk berkunjumg ke sana. Dan tetap saja dengan rute klasik Panorama – benteng – kebun binatang – jam gadang – pasar atas-pulang. Kami memilh Bukittngi karena lokasinya lumayan dekat dari rumah dan sekaligus untuk menghemat ongkos tentunya. Secara kita lagi kena kanker akut, alias kantong kering, Jadi sebisa mungkin menekan pengeluaran. Salah satunya dengan membawa bekal dari rumah. Karena biasanya harga makanan melonjak di tempat-tempat wisata. Kenapa harus membayar mahal untuk makanan yang sama toh kita juga bisa bikin di rumah dengan biaya murah. Intinya yang penting jalan-jalan dan bisa refreshing walau dengan uang pas-pasan.

Realita

Dalam keangkuhan kutetap melaju
Menjejaki setiap jengkal bumi yang ku pijak
Tak ada lagi air mata yang akan mengiringi kisah duka
Realita terus bicara seperti bertuan pada logika
Tanpa mengerti bahwa rasa masih ada bersemayam di dada
Aku menari di antara jelaga jelaga yang membumbung liar
Tanpa peduli hitam mewarnai raga yang seakan terbakar
Namun batin masih menyisakan kesucian tanpa noda
Karena Dunia bukan surga yang harus di agungkan
Bukan pula neraka yang harus dibinasakan
Dia hanya gerbang menuju keabdian.

I'm leaving You

Dear my lover….
Aku minta maaf atas keputusanku ini, keadaan memaksaku untuk menjauh darimu. Tak ada lagi alasan bagi kita untuk terus bersatu dalam hubungan ini. Karena akan menjadi bom waktu yang siap untuk meledak suatu saat nanti. Aku tak ingin semuanya menghancurkan hidupmu dan hidupku. Memang perpisahan sangat menyakitkan. Tapi aku sama sekali tak pernah menyesal pernah mengenalmu. Karena bersamamu aku telah belajar banyak hal. Dan kamu adalah orang yang sangat penting dalam hidupku. Mungkin tanpa kamu aku tak akan bisa mengenal arti cinta. Aku sangat berterima kasih karena kamu telah mencintaiku. Tapi cinta bukan satu satunya hal yang terpenting dalam sebuah hubungan. Aku tak pernah sedikitpun meragukan ketulusan cintamu, bahkan aku tak pernah mencintai sedalam kau mencintaiku. Banyak hal yang aku inginkan selain cinta dari mu, tapi sejauh ini aku tak pernah menemukannya dalam dirimu. Aku lelah menunggu, kau tak pernah berubah.
Babe,I’m leaving you…..



Resah

Apakah malam bisa menyembunyikan ke kalutanku?
Kalau begitu aku tak ingin malam berganti siang
Bersama bintang aku menari di balik purnama
Tapi kenapa hati terus resah seakan gelap malam menelanku
Mungkin mentari yang dapat mencerahkan hati yang suram
Tapi kenapa kalbu memanas seakan terbakar
Tak kutemukan tempat untuk lari
Hati tetap saja sunyi
Cinta tak pernah singgah saat aku ingin berlabuh




Lazy

Aktivitasku dimulai dari jam 5 pagi. Aku terbangun ketika mendengar azan berkumandang, suara muazin mengalun syahdu di telingaku. Karena jarak rumahku dekat dengan mesjid, suara dari pengeras suara terdengar jelas. Namun mataku tidak mau di ajak berkompromi, terasa sulit untuk di buka. Seakan ada pemberat yang membuatnya terpejam lagi. Udara dingin masuk ke dalam kamarku, reflek aku menarik selimut untuk menghangatkan tubuhku, sehingga membuatku enggan meninggalkan tempat tidur yang hangat dan nyaman. Aku melanjutkan kembali tidurku. Padahal semalam aku sudah berniat untuk bangun lebih awal dan pergi shalat subuh berjamaah ke mesjid. Sebelum tidur aku berdoa agar dibangunkan ketika azan subuh. Memang benar kata orang, bahwa malaikat akan membangunkan setiap insane dikala fajar untk menghadap Sang Khalik.
Escape From lazy

Metamorfosa


Waktu mengejarku, memasuki umur yang semakin menua. sebuah pencapaian usia yang mulai matang. Aku bukan anak-anak lagi dan masa remajaku juga sudah lewat. Gerbang kedewasaan mulai menapaki hidupku, lorong waktu terus berjalan tanpa aku sadari. Sudah dua puluh tahun berlalu sejak aku mulai membuka mata dan mengucapkan selamat datang pada dunia, saat itu aku bukan siapa-siapa. Makhluk mungil tak berdaya yang hanya bisa merengek agar orang-orang bisa memahamiku. Berada dalam dekapan hangat bunda, hanya itu yang membuatku nyaman, tanpa tau untuk apa aku dikeluarkan dari dari rahimnya dan bergabung dengan makluk dunia yang tidak aku kenal. Yang jelas aku telah membuat perjanjian dengan sang khalik, ketika ruh ditiupkan ke dalan ragaku, aku hanyalah seorang hamba yang ditugaskan untuk menjadi khalifah di muka bumi, dan suatu nanti saat aku akan kembali kepangkuan-Nya, sebuah kepastian yang tak pernah aku tahu kapan masanya. Inilah saatnya aku bersandiwara dalam panggung dunia, tentunya debgan skenario hebat dari sutradara yang maha agung. Apakah aku bisa membawakan peranku dengan mulus, tak terasa kepompong mulai menjalani metamorfosa kehidupan menjadi seekor kupu-kupu yang cantik.



Lonely


Kadang aku merasa orang yang paling kesepian di dunia. Walaupun banyak orang menemani hari-hariku. Keluarga dan sahabat-sahabat yang menyayangiku, tapi sepertinya itu tidak lengkap, seperti ada yang kurang dalam hidupku. Ada ruang kosong di sudut hatiku yang belum terisi. Jiwaku terasa belum sempurna. Aku selalu berharap Tuhan mengirim seseorang untuk mengisi ruang hampa di hatiku.

Aku butuh seseorang yang selalu ada untukku, mendampingiku setiap saat, tempat berbagi cerita, dan seseorang tempat aku bersandar ketika lelah. Teman hidup yang paling memahami siapa diriku, melebihi aku mengerti siapa diriku sendiri. Seseorang yang selalu memperhatikan kebutuhannku dan memahamiku seutuhnya.

Aku percaya bahwa belahan jiwa itu memang ada. Dia ada di suatu tempat yang tak pernah aku ketahui. Dan pastinya akan tetap menjadi rahasia ilahi sampai waktunya tiba. Suatu saat nanti, di waktu yang tepat Tuhan akan mempertemukan kami, untuk menyatukan hati dan jiwa yang terpisah. Memang, waktunya bukan sekarang, karena semua akan indah pada waktunya.




Talk Less Do More

“Putuskan apa yang kau inginkan, dan berusahalah untuk menjadikannya kenyataan.

Jangan sampai kau lupa hidup karena terlalu sibuk bermimpi”

(Joseph, When Tomorrow Comes – Peter O’Connor)



Belahan jiwa


Aku selalu berharap suatu saat nanti dapat bertemu dengan belahan jiwaku. Karena aku percaya bahwa yang namanya soulmate itu emang benar-benar ada. Menurutku belahan jiwa itu seperti seseorang yang mempunyai jiwa yang sama dengan kita. Seperti hati yang terpisah, jiwa itu akan sempurna jika dipertemukan.Keduany saling melengkapi dan menyeimbangkan.

Aku membayangkan ada seseorang yang dapat memahamiku sepenuhnya, mengerti apa yang aku rasakan dan tahu apa yang aku inginkan. Seperti anak kembar identik yang memiliki karakter yang sama dan memiliki memiliki kontak batin yang sangat kuat. Dimana ketika yang satu sakit yang lain juga akan ikut sakit.
I hope…

2010/03/25

Boekittinggi Again

Hobi travellingku kumat lagi. Biar tersalurkan aku mengajak kedua adikku untuk mememaniku jalan-jalan. Karena hobi kita sama, maka mereka mau banget waktu aku ngajak pergi. Semalaman kita membahas segala macam tentang rencana ini. Rapat pun berlangsung dengan seriusnya, mulai dari lokasi yang akan dikunjungi, ongkos dan segala macam yang ujung-ujungnya duit, sampai mencari siasat gimana caranya biar kita dapat izin dari ortua. Setelah melalui perundingan yang sengit dan dengan berbagai macam pertimbangan maka jadilah Bukittinggi sebagai objek sasaran kami. Walaupun rasanya udah berpuluh-puluhkali melanglang buana di kota yang terkenal dengan jan gadang ini, tetap saja masih ada keinginan untuk berkunjumg ke sana. Dan tetap saja dengan rute klasik Panorama – benteng – kebun binatang – jam gadang – pasar atas-pulang. Kami memilh Bukittngi karena lokasinya lumayan dekat dari rumah dan sekaligus untuk menghemat ongkos tentunya. Secara kita lagi kena kanker akut, alias kantong kering, Jadi sebisa mungkin menekan pengeluaran. Salah satunya dengan membawa bekal dari rumah. Karena biasanya harga makanan melonjak di tempat-tempat wisata. Kenapa harus membayar mahal untuk makanan yang sama toh kita juga bisa bikin di rumah dengan biaya murah. Intinya yang penting jalan-jalan dan bisa refreshing walau dengan uang pas-pasan.

2010/03/14

Realita

Dalam keangkuhan kutetap melaju
Menjejaki setiap jengkal bumi yang ku pijak
Tak ada lagi air mata yang akan mengiringi kisah duka
Realita terus bicara seperti bertuan pada logika
Tanpa mengerti bahwa rasa masih ada bersemayam di dada
Aku menari di antara jelaga jelaga yang membumbung liar
Tanpa peduli hitam mewarnai raga yang seakan terbakar
Namun batin masih menyisakan kesucian tanpa noda
Karena Dunia bukan surga yang harus di agungkan
Bukan pula neraka yang harus dibinasakan
Dia hanya gerbang menuju keabdian.

I'm leaving You

Dear my lover….
Aku minta maaf atas keputusanku ini, keadaan memaksaku untuk menjauh darimu. Tak ada lagi alasan bagi kita untuk terus bersatu dalam hubungan ini. Karena akan menjadi bom waktu yang siap untuk meledak suatu saat nanti. Aku tak ingin semuanya menghancurkan hidupmu dan hidupku. Memang perpisahan sangat menyakitkan. Tapi aku sama sekali tak pernah menyesal pernah mengenalmu. Karena bersamamu aku telah belajar banyak hal. Dan kamu adalah orang yang sangat penting dalam hidupku. Mungkin tanpa kamu aku tak akan bisa mengenal arti cinta. Aku sangat berterima kasih karena kamu telah mencintaiku. Tapi cinta bukan satu satunya hal yang terpenting dalam sebuah hubungan. Aku tak pernah sedikitpun meragukan ketulusan cintamu, bahkan aku tak pernah mencintai sedalam kau mencintaiku. Banyak hal yang aku inginkan selain cinta dari mu, tapi sejauh ini aku tak pernah menemukannya dalam dirimu. Aku lelah menunggu, kau tak pernah berubah.
Babe,I’m leaving you…..



Resah

Apakah malam bisa menyembunyikan ke kalutanku?
Kalau begitu aku tak ingin malam berganti siang
Bersama bintang aku menari di balik purnama
Tapi kenapa hati terus resah seakan gelap malam menelanku
Mungkin mentari yang dapat mencerahkan hati yang suram
Tapi kenapa kalbu memanas seakan terbakar
Tak kutemukan tempat untuk lari
Hati tetap saja sunyi
Cinta tak pernah singgah saat aku ingin berlabuh




Lazy

Aktivitasku dimulai dari jam 5 pagi. Aku terbangun ketika mendengar azan berkumandang, suara muazin mengalun syahdu di telingaku. Karena jarak rumahku dekat dengan mesjid, suara dari pengeras suara terdengar jelas. Namun mataku tidak mau di ajak berkompromi, terasa sulit untuk di buka. Seakan ada pemberat yang membuatnya terpejam lagi. Udara dingin masuk ke dalam kamarku, reflek aku menarik selimut untuk menghangatkan tubuhku, sehingga membuatku enggan meninggalkan tempat tidur yang hangat dan nyaman. Aku melanjutkan kembali tidurku. Padahal semalam aku sudah berniat untuk bangun lebih awal dan pergi shalat subuh berjamaah ke mesjid. Sebelum tidur aku berdoa agar dibangunkan ketika azan subuh. Memang benar kata orang, bahwa malaikat akan membangunkan setiap insane dikala fajar untk menghadap Sang Khalik.
Escape From lazy

Metamorfosa


Waktu mengejarku, memasuki umur yang semakin menua. sebuah pencapaian usia yang mulai matang. Aku bukan anak-anak lagi dan masa remajaku juga sudah lewat. Gerbang kedewasaan mulai menapaki hidupku, lorong waktu terus berjalan tanpa aku sadari. Sudah dua puluh tahun berlalu sejak aku mulai membuka mata dan mengucapkan selamat datang pada dunia, saat itu aku bukan siapa-siapa. Makhluk mungil tak berdaya yang hanya bisa merengek agar orang-orang bisa memahamiku. Berada dalam dekapan hangat bunda, hanya itu yang membuatku nyaman, tanpa tau untuk apa aku dikeluarkan dari dari rahimnya dan bergabung dengan makluk dunia yang tidak aku kenal. Yang jelas aku telah membuat perjanjian dengan sang khalik, ketika ruh ditiupkan ke dalan ragaku, aku hanyalah seorang hamba yang ditugaskan untuk menjadi khalifah di muka bumi, dan suatu nanti saat aku akan kembali kepangkuan-Nya, sebuah kepastian yang tak pernah aku tahu kapan masanya. Inilah saatnya aku bersandiwara dalam panggung dunia, tentunya debgan skenario hebat dari sutradara yang maha agung. Apakah aku bisa membawakan peranku dengan mulus, tak terasa kepompong mulai menjalani metamorfosa kehidupan menjadi seekor kupu-kupu yang cantik.



Lonely


Kadang aku merasa orang yang paling kesepian di dunia. Walaupun banyak orang menemani hari-hariku. Keluarga dan sahabat-sahabat yang menyayangiku, tapi sepertinya itu tidak lengkap, seperti ada yang kurang dalam hidupku. Ada ruang kosong di sudut hatiku yang belum terisi. Jiwaku terasa belum sempurna. Aku selalu berharap Tuhan mengirim seseorang untuk mengisi ruang hampa di hatiku.

Aku butuh seseorang yang selalu ada untukku, mendampingiku setiap saat, tempat berbagi cerita, dan seseorang tempat aku bersandar ketika lelah. Teman hidup yang paling memahami siapa diriku, melebihi aku mengerti siapa diriku sendiri. Seseorang yang selalu memperhatikan kebutuhannku dan memahamiku seutuhnya.

Aku percaya bahwa belahan jiwa itu memang ada. Dia ada di suatu tempat yang tak pernah aku ketahui. Dan pastinya akan tetap menjadi rahasia ilahi sampai waktunya tiba. Suatu saat nanti, di waktu yang tepat Tuhan akan mempertemukan kami, untuk menyatukan hati dan jiwa yang terpisah. Memang, waktunya bukan sekarang, karena semua akan indah pada waktunya.




Talk Less Do More

“Putuskan apa yang kau inginkan, dan berusahalah untuk menjadikannya kenyataan.

Jangan sampai kau lupa hidup karena terlalu sibuk bermimpi”

(Joseph, When Tomorrow Comes – Peter O’Connor)



Belahan jiwa


Aku selalu berharap suatu saat nanti dapat bertemu dengan belahan jiwaku. Karena aku percaya bahwa yang namanya soulmate itu emang benar-benar ada. Menurutku belahan jiwa itu seperti seseorang yang mempunyai jiwa yang sama dengan kita. Seperti hati yang terpisah, jiwa itu akan sempurna jika dipertemukan.Keduany saling melengkapi dan menyeimbangkan.

Aku membayangkan ada seseorang yang dapat memahamiku sepenuhnya, mengerti apa yang aku rasakan dan tahu apa yang aku inginkan. Seperti anak kembar identik yang memiliki karakter yang sama dan memiliki memiliki kontak batin yang sangat kuat. Dimana ketika yang satu sakit yang lain juga akan ikut sakit.
I hope…

Copyright @ Miscellaneous Thoughts | Floral Day theme designed by SimplyWP | Bloggerized by GirlyBlogger | Distributed by: best blogger template personal best blogger magazine theme | cheapest vpn for mac cheap vpn with open ports