Graduation Deadline

Saat sebagian teman-teman seangkatanku telah merampungkan semua mata kuliah mereka di semester akhir ini, aku masih sibuk bolak-balik ke kampus untuk menghadiri perkuliahan. Enggak tanggung-tanggung, semester ini aku mengambil 24 sks, gimana gak sesak nafas? Belum lagi, skripsi yang harus di garap sesegera mungkin. Benar-benar menguras energi, jadwal kuliah yang padat merayap harus diikuti dengan sepenuh hati agar hasilnya lebih maksimal dari yang sebelumnya. Secara, aku melakukan perbaikan untuk lima mata kuliah yang diambil. 

Untungnya target yang telah kuancang ketika mulai memasuki tahun terahir ini, menjadikanku lebih optimis untuk melakukan hal-hal yang berbau akademis ini. Walaupun kelihatannya sedikit rumit dan melelahkan, namun setelah dijalani dengan antusias ( halah!) aku tetap bisa melaluinya. Masih ada setengah perjalanan lagi yang mesti kulewati agar segera tiba di garis finish. Aku menikmatinya dan menghayati peranku sebagai mahasiswa tingkat akhir yang lari ngos-ngosan dikejar deadline wisuda.

PS : Mini Target " Tamat Empat Tahun dengan IPK Minimal Empat Tiga Koma Tiga"

Holy Hope

Ya Rahman, Rabb Maha Pengasih yang tiada pernah pilih kasih. PadaMu kuadukan segala resah tentang perjalanan panjang demi secuil mimpi. Lapangkan Ya Rabb, jalanku dari onak dan duri yang  menjadi ranjau di sela langkah kaki. Segenap upaya kukerahkan meretas jalan dari belukar, yang kadang membuatku kehilangan arah kemana hendak melangkah. Namun petunjukMu, menjadi kompas bagiku untuk menemukan bintang yang menunggu untuk dipetik. 

Tak jarang aku jatuh tersungkur, bahkan menorehkan luka yang mencecerkan darah sepanjang jalan. Kutahan rasa sakit yang mendera, kuabaikan segala aral. Demi sebongkah asa yang telah kupatri dalam mimpi. Meski lamat dan tertatih, tiada mengurungkan tekadku menggapainya. 

Rabb, lewat do'a yang kurapalkan sepanjang waktu. Kupinta padaMu segenggam kekuatan dan secercah cayaha untuk bekalku merampungkan perjuangan ini. Beri kemudahan, hingga aku menamatkan satu babak lagi dalam melakoni skenario yang telah Kau tulis.

Ya, Allah. Segenap jiwa ku memohon, lancarkan jalanku mendapatkan gelar sarjana itu.

Talking to Heart

Saat kamu merasa sendiri dan kesepian, kamu merasa takut. Namun, kamu harus tahu bahwa Tuhan selalu menjagamu walau dalam kegelapan yang kelam sekalipun sebab Dia tidak pernah meninggalkan setiap manusia yang disayangi-Nya menderita akan kesendirian. Jika tidak sanggup untuk menyadari akan kehadiran-Nya, ucapkanlah sepatah dua patah bahasa dari doa syahadat yang dapat kamu rapalkan, lebih bagus lagi jika itu wujud dari doa spontanitas yang berasal dari hati nuranimu yang terdalam untuk semakin mengkokohkan imanmu yang rapuh dan goyah.

 Aku tidak mengejar ketenaran dari apapun yang dapat diberikan oleh dunia ini, namun dari luruk sanubariku sangat mengharapkan akan pengampunan dari-Nya sebab dari Dia-lah aku memperoleh yang disebut dengan kehidupan.

Long Beach


Senja kuhabiskan dengan menikmati keindahan pantai bersama Jo. Kami berjalan menyisiri pantai, menginjak pasir putih dengan kaki telanjang, sesekali ombak kecil datang menyapu kaki. Sementara matahari mulai menenggelamkan diri di garis cakrawala, memburatkan warna jingga di kaki langit. Kami berjalan menuju batuan karang di bibir pantai, duduk sambil menyaksikan ombak menghempaskan diri, hingga percikannya terasa mengenai wajahku. Tercium bau asin laut yang dibawa oleh hembusan angin.

Adorable Rain

Aku selalu suka hujan, tanpa alasan. Entah kenapa,aku suka saja. Ketika dia bertandang, aku kadang rela berlama-lama menyampir di jendela. Berdetik-detik tanpa kedipan mata, memikirkan apa saja atau cuma sekedar mengosongkan isi kepala. Aku menikmatinya, menikmati setiap tetesnya yang jatuh di atas kelopak dahlia di samping jendela, menikmati tempiasnya diwajahku yang kadang membuatku khidmat memejamkan mata.

Hujan selalu membangkitkan aroma yang tajam tentang kenangan, tentang cerita-cerita tanpa aksara yang selalu bisa dia jabarkan lewat suara gerimisnya. Susah untuk mengucapkannya, tapi kau bahkan bisa membaca semua maknanya walau tanpa tanda.

Snow For My Beloved Father


Seputih salju yang jatuh menuruni lereng bukit berbatu. Malam dimana kau berjalan dengan langkah tuamu, lelah kau pikul segala penderitaan milikku. Engkaulah makna yang tersimpan, diantara ribuan cahaya kecil yang beterbangan menuju surga. Berkelip, meredup, berpendar. Tak hirau akan keindahan, bagimu kebahagiaan ialah nafasku. Terus kau sampirkan luka itu, meski darahmu berceceran sepanjang jalan bersalju.

Mengapa aku pergi? Sebab aku punya ini, sebab kutahu aku bukanlah mimpi. Aku hanya kunang-kunang yang tersesat diantara mawar berduri, kemudian lenganmu yang selembut melati mengangkatku tinggi-tinggi. Membawaku terbang mengusap bintang, yang pada akhirnya ialah air matamu, Ayah.

Ayah, aku bukanlah harapan yang sepantasnya, Berhentilah memelukku kali ini saja, biarkan aku pergi sebab aku telah usai. Kan kubuaikan harapan baru kedalam haru hatimu, kemudian biarkan ia dewasa, dan menggantikanku selamanya. Biarlah apa yang terjadi menjadi aku, sedang yang kau inginkan menjadi bias harapan baru.

Dear Mom and Dad


Bertahun-tahun kau dewasakan hati kecil ini. Meski waktu yang keras telah menatahkan hari. Semandungmu menguatkanku, tanpa pernah menyerah. Membawaku terbang setiap detik menuju hal-hal baru, yang tak bisa ku tumbuhkan dengan tangna dan mataku.
Mungkin aku belum cukup berterimakasih, tapi dalam sanubari engkaulah yang terkasih. Meski keadaan membuatku ragu dan bimbang, tuk katakan betapa kau sungguh sangat berarti.
Saat ini pula kusadari, usiamu yang semakin senja dan gelap yang menjalar di dinding hati. Memaksamu untuk berbaring, tanpa memutuskan do’a untukku. Jemarimu yang semakin kurus, betapa kehadiranku merenggut kebahagiaanmu. Aku minta maaf, bila sampai saat ini aku masih membuatmu menangis, bahwasanya aku bukan lagi anak kecil yang menghabiskan waktu bersamamu. Yang selalu berada di dekatmu untuk kau pandang dengan binary mata penuh haru.

Elegi Dua Hati : Bimbang


Genap dua bulan aku mengenal Jo, ketika dia memintaku untuk menjadi kekasihnya. Aku tak menampik kenyataan bahwa kehadiran Jo memberikan nuansa yang berbeda dalam hidupku. Seakan-akan dia mengisi sepetak celah di hatiku yang telah lama kosong. Kedekatan yang terjalin mulai mengalir ke arah muara, aku sudah memperkirakan sebelumnya, ketika aku menyilakan Jo mampir dalam hidupku, berarti aku harus menyiapkan diri jika suatu saat nanti dia memilihku sebagai dermaga untuk berlabuh.

Elegi Dua Hati : Membeku


Aku baru saja mengunjungi salah seorang sahabatku, sudah hampir larut malam namun aku tidak bisa pulang karena di luar hujan lebat mengguyur jalanan. Untungnya tadi aku sudah meminta Jo untuk menjemput dan mengantarku pulang. Sahabatku memintaku untuk menginap saja, namun aku menolak karena besok pagi aku harus presentasi di kelas, karena kesibukanku akhir-akhir ini, aku belum mempersiapkan diri untuk itu. Mau gak mau aku harus pulang malam ini, jika dalam setengan jam hujan tak kunjung reda, aku nekad pulang berhujan-hujanan, asal bisa sampai di kos sesegera mungkin.

Balada Skripsi


Awal semester di penghujung tahun 
Kuhabiskan waktu berlama-lama mendekam di ruang baca 
Menjejali satu demi satu tumpukan buku di rak berdebu 
Sembari membolak-balik helaian naskah yang telah lama rampung 
Untuk sekedar menemukan sepercik inspirasi 
Dan sebongkah ide kemudian melahirkan mahakarya  
Syarat tak terelakkan demi dua huruf sakral 
Yang akan tesandang di belakang manaku kelak.

Get Up! Miss U Mom


Mom, aku tidak pulang ke rumah kali ini, bukannya aku tak rindu ataupun tak punya waktu, hanya saja hari-hariku terpakai untuk menyulam mimpi yang menyita tiap detikku. Enam hari dalam seminggu aku harus bolak-balik ke gedung tempatku menempa ilmu, menjemput pelajaran yang sempat tercecer, selebihnya ku habiskan mendekam di kamar kontrakan, berkawan dengan komputer dan buku-buku. Mimpi itu hampir matang, Mom. Aku sedang meramunya.

(500) Days of Summer


Judul Film : (500) Days of Summer
Sutradara : Marc Webb
Produser : Mason Novick, Jessica Tuchinsky, Mark Waters, Steven J. Wolfe
Penulis Skenario : Scott Neustadter, Michael H. Weber
Narrator : Richard McGonagle
Musik : Mychael Danna, Rob Simonsen
Sinematografi : Eric Steelberg
Editor : Alan Edward Bell
Rilis : 17 January 2009
Durasi : 95 minutes

See You Soon


Rasanya udah lama aku gak ketemu sama Jo, semalam ku coba sms dia. Kadang ngangenin juga nih orang.
Aq : “ Lagi ngapain?” 
Jo : “ Lagi ngumpul-ngumpul aja di kantor." 
Aq : “ Lembur?” 
Jo : “ Enggak kok.” 

Bemuse

Berbisik lirih lewat semilir angin senja
Berharap desaunya mampu menerjemahkan isyarat hati
Dan mengabarkannya pada pemilik rindu
Yang menanti di balik dinding bersekat ruang dan waktu
Adakah percikan mimpi mampu menembusnya
Bahkan menerobos dimensi yang membelenggu
Hingga penantian tak lagi mematri jiwa linglung yang memendam tanya.

2011/03/27

Graduation Deadline

Saat sebagian teman-teman seangkatanku telah merampungkan semua mata kuliah mereka di semester akhir ini, aku masih sibuk bolak-balik ke kampus untuk menghadiri perkuliahan. Enggak tanggung-tanggung, semester ini aku mengambil 24 sks, gimana gak sesak nafas? Belum lagi, skripsi yang harus di garap sesegera mungkin. Benar-benar menguras energi, jadwal kuliah yang padat merayap harus diikuti dengan sepenuh hati agar hasilnya lebih maksimal dari yang sebelumnya. Secara, aku melakukan perbaikan untuk lima mata kuliah yang diambil. 

Untungnya target yang telah kuancang ketika mulai memasuki tahun terahir ini, menjadikanku lebih optimis untuk melakukan hal-hal yang berbau akademis ini. Walaupun kelihatannya sedikit rumit dan melelahkan, namun setelah dijalani dengan antusias ( halah!) aku tetap bisa melaluinya. Masih ada setengah perjalanan lagi yang mesti kulewati agar segera tiba di garis finish. Aku menikmatinya dan menghayati peranku sebagai mahasiswa tingkat akhir yang lari ngos-ngosan dikejar deadline wisuda.

PS : Mini Target " Tamat Empat Tahun dengan IPK Minimal Empat Tiga Koma Tiga"

Holy Hope

Ya Rahman, Rabb Maha Pengasih yang tiada pernah pilih kasih. PadaMu kuadukan segala resah tentang perjalanan panjang demi secuil mimpi. Lapangkan Ya Rabb, jalanku dari onak dan duri yang  menjadi ranjau di sela langkah kaki. Segenap upaya kukerahkan meretas jalan dari belukar, yang kadang membuatku kehilangan arah kemana hendak melangkah. Namun petunjukMu, menjadi kompas bagiku untuk menemukan bintang yang menunggu untuk dipetik. 

Tak jarang aku jatuh tersungkur, bahkan menorehkan luka yang mencecerkan darah sepanjang jalan. Kutahan rasa sakit yang mendera, kuabaikan segala aral. Demi sebongkah asa yang telah kupatri dalam mimpi. Meski lamat dan tertatih, tiada mengurungkan tekadku menggapainya. 

Rabb, lewat do'a yang kurapalkan sepanjang waktu. Kupinta padaMu segenggam kekuatan dan secercah cayaha untuk bekalku merampungkan perjuangan ini. Beri kemudahan, hingga aku menamatkan satu babak lagi dalam melakoni skenario yang telah Kau tulis.

Ya, Allah. Segenap jiwa ku memohon, lancarkan jalanku mendapatkan gelar sarjana itu.

2011/03/26

Talking to Heart

Saat kamu merasa sendiri dan kesepian, kamu merasa takut. Namun, kamu harus tahu bahwa Tuhan selalu menjagamu walau dalam kegelapan yang kelam sekalipun sebab Dia tidak pernah meninggalkan setiap manusia yang disayangi-Nya menderita akan kesendirian. Jika tidak sanggup untuk menyadari akan kehadiran-Nya, ucapkanlah sepatah dua patah bahasa dari doa syahadat yang dapat kamu rapalkan, lebih bagus lagi jika itu wujud dari doa spontanitas yang berasal dari hati nuranimu yang terdalam untuk semakin mengkokohkan imanmu yang rapuh dan goyah.

 Aku tidak mengejar ketenaran dari apapun yang dapat diberikan oleh dunia ini, namun dari luruk sanubariku sangat mengharapkan akan pengampunan dari-Nya sebab dari Dia-lah aku memperoleh yang disebut dengan kehidupan.

Long Beach


Senja kuhabiskan dengan menikmati keindahan pantai bersama Jo. Kami berjalan menyisiri pantai, menginjak pasir putih dengan kaki telanjang, sesekali ombak kecil datang menyapu kaki. Sementara matahari mulai menenggelamkan diri di garis cakrawala, memburatkan warna jingga di kaki langit. Kami berjalan menuju batuan karang di bibir pantai, duduk sambil menyaksikan ombak menghempaskan diri, hingga percikannya terasa mengenai wajahku. Tercium bau asin laut yang dibawa oleh hembusan angin.

Adorable Rain

Aku selalu suka hujan, tanpa alasan. Entah kenapa,aku suka saja. Ketika dia bertandang, aku kadang rela berlama-lama menyampir di jendela. Berdetik-detik tanpa kedipan mata, memikirkan apa saja atau cuma sekedar mengosongkan isi kepala. Aku menikmatinya, menikmati setiap tetesnya yang jatuh di atas kelopak dahlia di samping jendela, menikmati tempiasnya diwajahku yang kadang membuatku khidmat memejamkan mata.

Hujan selalu membangkitkan aroma yang tajam tentang kenangan, tentang cerita-cerita tanpa aksara yang selalu bisa dia jabarkan lewat suara gerimisnya. Susah untuk mengucapkannya, tapi kau bahkan bisa membaca semua maknanya walau tanpa tanda.

2011/03/23

2011/03/21

Snow For My Beloved Father


Seputih salju yang jatuh menuruni lereng bukit berbatu. Malam dimana kau berjalan dengan langkah tuamu, lelah kau pikul segala penderitaan milikku. Engkaulah makna yang tersimpan, diantara ribuan cahaya kecil yang beterbangan menuju surga. Berkelip, meredup, berpendar. Tak hirau akan keindahan, bagimu kebahagiaan ialah nafasku. Terus kau sampirkan luka itu, meski darahmu berceceran sepanjang jalan bersalju.

Mengapa aku pergi? Sebab aku punya ini, sebab kutahu aku bukanlah mimpi. Aku hanya kunang-kunang yang tersesat diantara mawar berduri, kemudian lenganmu yang selembut melati mengangkatku tinggi-tinggi. Membawaku terbang mengusap bintang, yang pada akhirnya ialah air matamu, Ayah.

Ayah, aku bukanlah harapan yang sepantasnya, Berhentilah memelukku kali ini saja, biarkan aku pergi sebab aku telah usai. Kan kubuaikan harapan baru kedalam haru hatimu, kemudian biarkan ia dewasa, dan menggantikanku selamanya. Biarlah apa yang terjadi menjadi aku, sedang yang kau inginkan menjadi bias harapan baru.

Dear Mom and Dad


Bertahun-tahun kau dewasakan hati kecil ini. Meski waktu yang keras telah menatahkan hari. Semandungmu menguatkanku, tanpa pernah menyerah. Membawaku terbang setiap detik menuju hal-hal baru, yang tak bisa ku tumbuhkan dengan tangna dan mataku.
Mungkin aku belum cukup berterimakasih, tapi dalam sanubari engkaulah yang terkasih. Meski keadaan membuatku ragu dan bimbang, tuk katakan betapa kau sungguh sangat berarti.
Saat ini pula kusadari, usiamu yang semakin senja dan gelap yang menjalar di dinding hati. Memaksamu untuk berbaring, tanpa memutuskan do’a untukku. Jemarimu yang semakin kurus, betapa kehadiranku merenggut kebahagiaanmu. Aku minta maaf, bila sampai saat ini aku masih membuatmu menangis, bahwasanya aku bukan lagi anak kecil yang menghabiskan waktu bersamamu. Yang selalu berada di dekatmu untuk kau pandang dengan binary mata penuh haru.

Elegi Dua Hati : Bimbang


Genap dua bulan aku mengenal Jo, ketika dia memintaku untuk menjadi kekasihnya. Aku tak menampik kenyataan bahwa kehadiran Jo memberikan nuansa yang berbeda dalam hidupku. Seakan-akan dia mengisi sepetak celah di hatiku yang telah lama kosong. Kedekatan yang terjalin mulai mengalir ke arah muara, aku sudah memperkirakan sebelumnya, ketika aku menyilakan Jo mampir dalam hidupku, berarti aku harus menyiapkan diri jika suatu saat nanti dia memilihku sebagai dermaga untuk berlabuh.

2011/03/20

Elegi Dua Hati : Membeku


Aku baru saja mengunjungi salah seorang sahabatku, sudah hampir larut malam namun aku tidak bisa pulang karena di luar hujan lebat mengguyur jalanan. Untungnya tadi aku sudah meminta Jo untuk menjemput dan mengantarku pulang. Sahabatku memintaku untuk menginap saja, namun aku menolak karena besok pagi aku harus presentasi di kelas, karena kesibukanku akhir-akhir ini, aku belum mempersiapkan diri untuk itu. Mau gak mau aku harus pulang malam ini, jika dalam setengan jam hujan tak kunjung reda, aku nekad pulang berhujan-hujanan, asal bisa sampai di kos sesegera mungkin.

2011/03/19

Balada Skripsi


Awal semester di penghujung tahun 
Kuhabiskan waktu berlama-lama mendekam di ruang baca 
Menjejali satu demi satu tumpukan buku di rak berdebu 
Sembari membolak-balik helaian naskah yang telah lama rampung 
Untuk sekedar menemukan sepercik inspirasi 
Dan sebongkah ide kemudian melahirkan mahakarya  
Syarat tak terelakkan demi dua huruf sakral 
Yang akan tesandang di belakang manaku kelak.

Get Up! Miss U Mom


Mom, aku tidak pulang ke rumah kali ini, bukannya aku tak rindu ataupun tak punya waktu, hanya saja hari-hariku terpakai untuk menyulam mimpi yang menyita tiap detikku. Enam hari dalam seminggu aku harus bolak-balik ke gedung tempatku menempa ilmu, menjemput pelajaran yang sempat tercecer, selebihnya ku habiskan mendekam di kamar kontrakan, berkawan dengan komputer dan buku-buku. Mimpi itu hampir matang, Mom. Aku sedang meramunya.

2011/03/18

(500) Days of Summer


Judul Film : (500) Days of Summer
Sutradara : Marc Webb
Produser : Mason Novick, Jessica Tuchinsky, Mark Waters, Steven J. Wolfe
Penulis Skenario : Scott Neustadter, Michael H. Weber
Narrator : Richard McGonagle
Musik : Mychael Danna, Rob Simonsen
Sinematografi : Eric Steelberg
Editor : Alan Edward Bell
Rilis : 17 January 2009
Durasi : 95 minutes

2011/03/17

See You Soon


Rasanya udah lama aku gak ketemu sama Jo, semalam ku coba sms dia. Kadang ngangenin juga nih orang.
Aq : “ Lagi ngapain?” 
Jo : “ Lagi ngumpul-ngumpul aja di kantor." 
Aq : “ Lembur?” 
Jo : “ Enggak kok.” 

2011/03/06

Bemuse

Berbisik lirih lewat semilir angin senja
Berharap desaunya mampu menerjemahkan isyarat hati
Dan mengabarkannya pada pemilik rindu
Yang menanti di balik dinding bersekat ruang dan waktu
Adakah percikan mimpi mampu menembusnya
Bahkan menerobos dimensi yang membelenggu
Hingga penantian tak lagi mematri jiwa linglung yang memendam tanya.

Copyright @ Miscellaneous Thoughts | Floral Day theme designed by SimplyWP | Bloggerized by GirlyBlogger | Distributed by: best blogger template personal best blogger magazine theme | cheapest vpn for mac cheap vpn with open ports