Bukan Katak Dalam Tempurung

Picture from here
Membaca bukan hanya kegemaran yang saya minati, tapi bagi saya membaca merupakan sebuah kesenangan hidup bahkan sebuah kebutuhan jiwa yang mesti terpenuhi. Walaupun kadang saya tidak paham dengan apa yang tengah saya baca, setidaknya saya mengetahui hal yang baru. Banyak informasi yang dapat saya peroleh dari aktivitas ini. Membaca saya jadikan sebagai terapi diri, penghibur dikala sepi, dan menuntaskan rasa keingintahuan saya yang cukup tinggi.

Hobi ini sudah ada semenjak saya kecil. Di umur empat tahun, saya mulai bisa merangkai huruf,   membaca dan menuliskan kata-kata. Saya membaca kata apapun yang tertera. Koran, majalah, buku, papan reklame, semuanya saya baca. Tentu saja kala itu saya belum memahami maksud dari rangkaian kalimat yang saya baca. Kadang saya meminta bantuan ayah atau ibu untuk menjelaskan bacaan saya, dengan sabar beliau menerangkan pada saya dengan bahasa yang sederhana.

Pinggiran Tanpa Tepi

Ladang Sunyi


Sebelum Berkemas

Sehabis ashar, kuhabiskan waktu yang tersisa untuk menikmati segala pemandangan indah yang telah tersimpan selama bertahun-tahun di memoriku. Tidak lama lagi akan segera kutinggalkan kampung halaman, sebuah dusun tempat aku mengahabiskan masa kanak-kanak hingga umurku hampir seperempat abad. Seperti yang dilakukan kebanyakan orang,  merantau adalah pilihan hidup yang menggiurkan untuk memperbaiki nasib. Begitu juga aku, setamat mengecap bangku kuliah, kuputuskan untuk mengadu peruntungan di ibu kota. Tekadku semenjak masih berseragam putih merah, merasakan hidup di kota besar. 

Petang itu aku terduduk gontai di atap rumah, tempat favoritku untuk menyendiri. Dari sana aku bisa memandangi keindahan alam dan memantau aktivitas orang-orang dari kejauhan. Sesekali kupejamkan mata sembari menghirup udara sejuk pegunungan.  Kuresapi bulir-bulir oksigen yang yang masuk ke rongga hidung kemudian mengalir memenuhi paru-paru. Kuhirup udara itu dengan brutal, sampai paru-paruku sesak. Mengingat  di kota besar nanti, barangkali tak senikmat ini rasanya bernafas.

Tuntutlah Ilmu Setinggi Bintang Di Langit


Di tengah giatnya upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, masih banyak masayarakat yang tidak peduli akan pentingnya pendidikan. Terutama masyarakat golongan menengah ke bawah. Berbagai alasan diutaran kenapa mereka putus sekolah dan tidak mau melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.
Saya sangat prihatin dengan kondisi masyarakat di kampung saya yang tidak terlalu mementingkan soal pendidikan. Tidak banyak orang kampung saya yang melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi dan mendapat gelar sarjana. Bahkan banyak di antara mereka yang putus sekolah, tidak mengecap pendidikan wajib sembilan tahun.

Pengajian Ala Audit Kecurangan


Satu – satunya dosen yang mewajibkan mahasiswanya untuk ikut pengajian sehabis jam kuliah usai adalah dosen yang mengajar mata kuliah Audit Kecurangan. Beliau adalah salah seorang aktivis dakwah hizbut tahrir, jadi tidak hanya ilmu yang berhungan dengan topik kuliah saja yang dibahas, namun beliau juga menyelipkan ilmu agama dan kajian keislaman yang berhubungan dengan materi wajib kuliah.
Namanya Ibu Yessi, beliau masih muda, berumur sekitar 27 tahun. Di mataku dia adalah sosok seorang wanita muslim ideal, penampilannya selalu anggun dengan balutan gamis dan kerudung panjang yang menutupi tubuhnya. Dia memiliki semangat dakwah yang tinggi, selalu menyampaikan ajaran-ajaran islam kepada kami, para mahasiswanya. Kadang aku dan teman-teman berasa berada di kelas mata kuliah agama ketimbang kelas audit, karena istilah-istilah islam sangat sering disinggung tiap pertemuan.

Penguping Cerita Skandal

Hari terakhir liburan panjang memiliki pengaruh yang signifikan terhadap ketersediaan angkutan antar kota, khususnya mobil travel Padang-Bukittinggi. Setiap akhir pekan identik dengan kelangkaan angkutan, karena membludaknya penumpang yang akan pulang kampung.  Apalagi dengan adanya cuti bersama yang berdekatan dengan libur akhir pekan. Membuat orang-orang memanfaatkan kesempatan untuk liburan di kampung masing-masing. Tidak terkecuali aku, yang turut mengurangi populasi kota Padang untuk sementara waktu dengan segera mengunjungi kampung tercinta demi memanfaatkan empat hari masa liburan.

2011/05/31

Bukan Katak Dalam Tempurung

Picture from here
Membaca bukan hanya kegemaran yang saya minati, tapi bagi saya membaca merupakan sebuah kesenangan hidup bahkan sebuah kebutuhan jiwa yang mesti terpenuhi. Walaupun kadang saya tidak paham dengan apa yang tengah saya baca, setidaknya saya mengetahui hal yang baru. Banyak informasi yang dapat saya peroleh dari aktivitas ini. Membaca saya jadikan sebagai terapi diri, penghibur dikala sepi, dan menuntaskan rasa keingintahuan saya yang cukup tinggi.

Hobi ini sudah ada semenjak saya kecil. Di umur empat tahun, saya mulai bisa merangkai huruf,   membaca dan menuliskan kata-kata. Saya membaca kata apapun yang tertera. Koran, majalah, buku, papan reklame, semuanya saya baca. Tentu saja kala itu saya belum memahami maksud dari rangkaian kalimat yang saya baca. Kadang saya meminta bantuan ayah atau ibu untuk menjelaskan bacaan saya, dengan sabar beliau menerangkan pada saya dengan bahasa yang sederhana.

2011/05/27

Pinggiran Tanpa Tepi

2011/05/25

Ladang Sunyi


2011/05/23

Sebelum Berkemas

Sehabis ashar, kuhabiskan waktu yang tersisa untuk menikmati segala pemandangan indah yang telah tersimpan selama bertahun-tahun di memoriku. Tidak lama lagi akan segera kutinggalkan kampung halaman, sebuah dusun tempat aku mengahabiskan masa kanak-kanak hingga umurku hampir seperempat abad. Seperti yang dilakukan kebanyakan orang,  merantau adalah pilihan hidup yang menggiurkan untuk memperbaiki nasib. Begitu juga aku, setamat mengecap bangku kuliah, kuputuskan untuk mengadu peruntungan di ibu kota. Tekadku semenjak masih berseragam putih merah, merasakan hidup di kota besar. 

Petang itu aku terduduk gontai di atap rumah, tempat favoritku untuk menyendiri. Dari sana aku bisa memandangi keindahan alam dan memantau aktivitas orang-orang dari kejauhan. Sesekali kupejamkan mata sembari menghirup udara sejuk pegunungan.  Kuresapi bulir-bulir oksigen yang yang masuk ke rongga hidung kemudian mengalir memenuhi paru-paru. Kuhirup udara itu dengan brutal, sampai paru-paruku sesak. Mengingat  di kota besar nanti, barangkali tak senikmat ini rasanya bernafas.

2011/05/22

Tuntutlah Ilmu Setinggi Bintang Di Langit


Di tengah giatnya upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, masih banyak masayarakat yang tidak peduli akan pentingnya pendidikan. Terutama masyarakat golongan menengah ke bawah. Berbagai alasan diutaran kenapa mereka putus sekolah dan tidak mau melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.
Saya sangat prihatin dengan kondisi masyarakat di kampung saya yang tidak terlalu mementingkan soal pendidikan. Tidak banyak orang kampung saya yang melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi dan mendapat gelar sarjana. Bahkan banyak di antara mereka yang putus sekolah, tidak mengecap pendidikan wajib sembilan tahun.

2011/05/21

Pengajian Ala Audit Kecurangan


Satu – satunya dosen yang mewajibkan mahasiswanya untuk ikut pengajian sehabis jam kuliah usai adalah dosen yang mengajar mata kuliah Audit Kecurangan. Beliau adalah salah seorang aktivis dakwah hizbut tahrir, jadi tidak hanya ilmu yang berhungan dengan topik kuliah saja yang dibahas, namun beliau juga menyelipkan ilmu agama dan kajian keislaman yang berhubungan dengan materi wajib kuliah.
Namanya Ibu Yessi, beliau masih muda, berumur sekitar 27 tahun. Di mataku dia adalah sosok seorang wanita muslim ideal, penampilannya selalu anggun dengan balutan gamis dan kerudung panjang yang menutupi tubuhnya. Dia memiliki semangat dakwah yang tinggi, selalu menyampaikan ajaran-ajaran islam kepada kami, para mahasiswanya. Kadang aku dan teman-teman berasa berada di kelas mata kuliah agama ketimbang kelas audit, karena istilah-istilah islam sangat sering disinggung tiap pertemuan.

2011/05/18

Penguping Cerita Skandal

Hari terakhir liburan panjang memiliki pengaruh yang signifikan terhadap ketersediaan angkutan antar kota, khususnya mobil travel Padang-Bukittinggi. Setiap akhir pekan identik dengan kelangkaan angkutan, karena membludaknya penumpang yang akan pulang kampung.  Apalagi dengan adanya cuti bersama yang berdekatan dengan libur akhir pekan. Membuat orang-orang memanfaatkan kesempatan untuk liburan di kampung masing-masing. Tidak terkecuali aku, yang turut mengurangi populasi kota Padang untuk sementara waktu dengan segera mengunjungi kampung tercinta demi memanfaatkan empat hari masa liburan.

Copyright @ Miscellaneous Thoughts | Floral Day theme designed by SimplyWP | Bloggerized by GirlyBlogger | Distributed by: best blogger template personal best blogger magazine theme | cheapest vpn for mac cheap vpn with open ports