Pada mimpi yang menggantung di kaki langit
Diantara dua belas purnama
Diantara dua belas purnama
Harusnya pagi ini, kuasah pedang penebas aral
Untuk meretas titian pelangi
Tapi ada apa hari ini?
Aku dicengram ketakukan
Hujan datang menusuk ubun-ubun
Kilatan petir membutakan mata
Guntur pun membuatku tuli
Kabut berkawan gelap
Akankah kuakhiri saja?
Aku terlalu takut.
Untuk meretas titian pelangi
Tapi ada apa hari ini?
Aku dicengram ketakukan
Hujan datang menusuk ubun-ubun
Kilatan petir membutakan mata
Guntur pun membuatku tuli
Kabut berkawan gelap
Akankah kuakhiri saja?
Aku terlalu takut.
Takut?
Bukan!
Itu bukan takut!
Tapi pengecut!
Tentu saja tidak!
Aku hanya ingin tidur sejenak.
Pengecut itu bukan aku.
Maka lekas asah pedangmu,
Maka lekas asah pedangmu,
bangun dari selimut dekil itu!
0 comments:
Post a Comment