Setiap orang wajar saja memiliki sikap pemalu. Karena sudah kodratnya manusia diciptakan Tuhan dengan dibekali dengan sifat malu. Bahkan dunia ini akan hancur jika sifat malu dalam diri manusia telah hilang. Putusnya urat malu akan menyeret bangsa ini ke dalam zona kehancuran. Hadirnya orang-orang yang tak tahu malu, mengakibatkan moral dan martabat bangsa jatuh. Namun sikap malu yang ada dalam diri seseorang harus dalam batas yang wajar. Sikap pemalu yang berlebihan akan membuat seseorang menjadi pribadi yang rendah diri, tidak mau maju, dan terbelakang.
Pemalu adalah suatu kondisi dalam diri seseorang dimana ia sangat mementingkan dan memcemaskan penilaian orang lain terhadap dirinya, lalu menarik diri dari lingkungan sosialnya. Kecenderungan untuk menarik diri dari lingkungan soaial memang sudah ada sejak kecil. Seorang anak yang memeliki bibit sikap pemalu akan menangis jika didekati oleh orang asing, tidak mau dipegang oleh orang tak dikenal, sulit mengikuti kegiatan di tempat baru, menghindari kontak mata, demam panggung, atau mendadak pendiam jika berada di rumah orang lain.
Perasaan malu pasti ada pada diri setiap orang. Namun masing-masing memiliki tingkatan yang berbeda-beda. Tidak salah seseorang memiliki rasa malu. Karena malu merupakan sifat yang manusiawi, bahkan dalam islam dikataknn bahwa malu adalah sebagian dari iman. Tapi sikap pemalu yang yang berlebihan sangat tidak dianjurkan. Jika sikap ini terlalu berlebihan dan menimbulkan efek buruk pada pelakunya, tentu saja ini tidak bagus. Sikap seperti ini harus dihindari dan mesti segera diubah. Sikap pemalu yang berlebihan dapat dihilangkan, asal orang itu mau berusaha mengubahnya tahap demi tahap. Jika tetap dipertahankan, sikap ini akan membuat hidup menjadi tidak felksibel.
Sikap pemalu bukanlah suatu penyakit atau gangguan kejiwaan. Dia juga bukan sesuatu yang abnormal. Kita tidak mungkin mencap seseorang punya kelainan jiwa karena dia pemalu. Namun tentu saja enggak wajar jika ada orang yang kepemaluannya kelewatan dan tidak pada tempatnya. Pasti ada sesuatu yang salah pada diri orang itu. Aneh gak sih melihat orang yang bisa sampai malu pada pohon, malu sama kucing, bahkan ada yang bisa malu sama semut. (lho?). Dengar aja lirik lagunya Obie Mesakh yang pernah dinyanyikan oleh Chrisye. “Malu aku malu, pada semut merah. Yang berbaris di dinding menatapku curiga.....”. Halah sama semut aja malu. Lebay.
Malu yang berlebihan identik dengan rasa minder. Malu bisa menjadi penyakit jika telah overdosis dan membuat seseorang menjadi rendah diri. Sebuah penyakit yang menggroroti mental, yakni penyakit mental lemah (bukan lemah mental lho). Orang yang mentalnya lemah selalu berfikiran negative memandang sesuatu, tidak percaya diri, curiga, berprasangka buruk, selalu memandang dirinya lemah, dan seabrek hal lain yang menjadikannya manusia picik dan tidak produktif. Gimana mau berkembang jika setiap melakukan apapun jawabnya selalu malu ah. Malu ah ikut kegiatan karena wajahku jelek, malu ah lanjutin sekolah karena aku miskin, malu ah les bahasa inggris karena aku enggak bakal bisa, malu ah ikut lomba karena takut menang. (Nah lho?). Malu ah…bla..bla..bla… Apa-apa malu, kapan mau bertindak, ujung-ujungnya enggak ngapa-ngapain. Kalau sudah begini timbul deh pikiran yang macam-macam dan tindakan nyeleneh karena akan gampang dipengaruhi oleh orang lain dan disetir oleh hawa nafsu sendiri.
Pemalu adalah suatu kondisi dalam diri seseorang dimana ia sangat mementingkan dan memcemaskan penilaian orang lain terhadap dirinya, lalu menarik diri dari lingkungan sosialnya. Kecenderungan untuk menarik diri dari lingkungan soaial memang sudah ada sejak kecil. Seorang anak yang memeliki bibit sikap pemalu akan menangis jika didekati oleh orang asing, tidak mau dipegang oleh orang tak dikenal, sulit mengikuti kegiatan di tempat baru, menghindari kontak mata, demam panggung, atau mendadak pendiam jika berada di rumah orang lain.
Perasaan malu pasti ada pada diri setiap orang. Namun masing-masing memiliki tingkatan yang berbeda-beda. Tidak salah seseorang memiliki rasa malu. Karena malu merupakan sifat yang manusiawi, bahkan dalam islam dikataknn bahwa malu adalah sebagian dari iman. Tapi sikap pemalu yang yang berlebihan sangat tidak dianjurkan. Jika sikap ini terlalu berlebihan dan menimbulkan efek buruk pada pelakunya, tentu saja ini tidak bagus. Sikap seperti ini harus dihindari dan mesti segera diubah. Sikap pemalu yang berlebihan dapat dihilangkan, asal orang itu mau berusaha mengubahnya tahap demi tahap. Jika tetap dipertahankan, sikap ini akan membuat hidup menjadi tidak felksibel.
Sikap pemalu bukanlah suatu penyakit atau gangguan kejiwaan. Dia juga bukan sesuatu yang abnormal. Kita tidak mungkin mencap seseorang punya kelainan jiwa karena dia pemalu. Namun tentu saja enggak wajar jika ada orang yang kepemaluannya kelewatan dan tidak pada tempatnya. Pasti ada sesuatu yang salah pada diri orang itu. Aneh gak sih melihat orang yang bisa sampai malu pada pohon, malu sama kucing, bahkan ada yang bisa malu sama semut. (lho?). Dengar aja lirik lagunya Obie Mesakh yang pernah dinyanyikan oleh Chrisye. “Malu aku malu, pada semut merah. Yang berbaris di dinding menatapku curiga.....”. Halah sama semut aja malu. Lebay.
Malu yang berlebihan identik dengan rasa minder. Malu bisa menjadi penyakit jika telah overdosis dan membuat seseorang menjadi rendah diri. Sebuah penyakit yang menggroroti mental, yakni penyakit mental lemah (bukan lemah mental lho). Orang yang mentalnya lemah selalu berfikiran negative memandang sesuatu, tidak percaya diri, curiga, berprasangka buruk, selalu memandang dirinya lemah, dan seabrek hal lain yang menjadikannya manusia picik dan tidak produktif. Gimana mau berkembang jika setiap melakukan apapun jawabnya selalu malu ah. Malu ah ikut kegiatan karena wajahku jelek, malu ah lanjutin sekolah karena aku miskin, malu ah les bahasa inggris karena aku enggak bakal bisa, malu ah ikut lomba karena takut menang. (Nah lho?). Malu ah…bla..bla..bla… Apa-apa malu, kapan mau bertindak, ujung-ujungnya enggak ngapa-ngapain. Kalau sudah begini timbul deh pikiran yang macam-macam dan tindakan nyeleneh karena akan gampang dipengaruhi oleh orang lain dan disetir oleh hawa nafsu sendiri.
0 comments:
Post a Comment