Sebagai seorang anak tentu sudah selayaknya kita mengabdi kepada orang tua dan keluarga. Ada kewajiban yang mesti kita lakukan setelah menikmati berbagai hak yang kita peroleh. Aku sangat menikmati peranku dalam keluarga kecil ini. Menjadi seorang anak dan seorang kakak bagi kedua adikku. Tak mudah sebenarnya melakoni peran yang harus ku jalani. Kadang banyak hal yang membuatku tidak becus dan gagal melakukan hal terbaik bagi orang-orang di sekelilingku. Tapi aku selalu berusaha menjadi pribadi yang dapat membahagiakan orang lain. Aku ingin memberi lebih banyak daripada harus membiarkan diri terperangkap dalam indahnya diberi. Rasanya sungguh menyenangkan bisa berbuat banyak untuk orang lain, terutama keluarga.
Kewajiban utamaku saat ini adalah kuliah. Belajar dengan baik agar bisa tamat dengan nilai yang memuaskan dan nantinya dapat mengaplikasikan ilmu yang telah ku peroleh. Sebagai orang tua, ayah dan ibuku telah memenuhi kewajiban mereka untuk memenuhi semua kebutuhanku. Kebutuhan primer, pendidikan, dan kebutuhan-kebutuhan hidup lainnya. Sudah seharusnya aku membalasnya dengan belajar sungguh-sungguh dan menyelesaikan kuliahku dengan baik. Hanya itu yang dapat aku lakukan ketika harus jauh dari keluarga, hidup mandiri demi menuntut ilmu. Sekolah untuk hidup yang lebih baik.
Walaupun aku masih mengemis kepada orangtua, aku ingin merasakan bagaimana susahnya mencari uang. Ketika nggak ada kuliah, aku ikut membantu pekerjaan orangtuaku. Menjaga toko seharian sudah menjadi pekerjaanku. Melayani pembeli satu persatu dan harus bersabar menunggu ketika pembeli sepi. Selain itu, aku harus berjemur di terik matahari disaat bekerja di ladang. Mengais onggokan pulma pengganggu tanaman sudah tidak asing lagi bagiku. Semuanya ku kerjakan hingga panen tiba. Aku anak dari pedagang dan petani, yang harus bekerja keras untuk bertahan hidup. Rasa letih terkadang mendera ragaku, tapi itu bukan alasan bagiku untuk berdiam diri. Orangtuaku jauh merasakan seribu kali letih, tapi tak sekalipun mereka mengeluhkannya. Apalagi aku yang hanya membantu sebagian kecil saja, tidak pantas rasanya aku mengeluh. Malah perasaan bahagia menyelimutiku, rasa lelahku terbayar melihat beban orangtua sedikit berkurang
Melayani keluarga bukan hanya sebagai tugas untuk memenuhi kewajibanku, tapi sudah menjadi bagian dalam diriku. Walaupun pekerjaan ruhah tangga bukanlah tugas utama, namun aku sangat menikmati menjalaninyanya di sela-sela waktuku. Bangun tidur, menyiapkan sarapan untuk keluarga, membersihkan rumah, mencuci, dan menyiapkan kebutuhan nenekku yang sudah lansia. Tidak tega membiarkan ibuku menyeselaikan seluruh pekerjaan rumah tangga, setelah seharian beliau menghabiskan tenaga mencari uang. Itu adalah kewajiban kami sebagai anak, aku dan adikku, meringankan beban orang tua.
Kegiatan itu tentu juga bisa menjadi pengalaman bagiku di mada depan kelak. Suatu saat aku akan menjadi istri dari suami dan ibu bagi anak-anakku. Melayani keluarga sepenuhnya. Melalui pengalaman aku belajar mengabdi bagi orang-orang yang ku sayangi. Melayani dengan sepenuh hati.
Kewajiban utamaku saat ini adalah kuliah. Belajar dengan baik agar bisa tamat dengan nilai yang memuaskan dan nantinya dapat mengaplikasikan ilmu yang telah ku peroleh. Sebagai orang tua, ayah dan ibuku telah memenuhi kewajiban mereka untuk memenuhi semua kebutuhanku. Kebutuhan primer, pendidikan, dan kebutuhan-kebutuhan hidup lainnya. Sudah seharusnya aku membalasnya dengan belajar sungguh-sungguh dan menyelesaikan kuliahku dengan baik. Hanya itu yang dapat aku lakukan ketika harus jauh dari keluarga, hidup mandiri demi menuntut ilmu. Sekolah untuk hidup yang lebih baik.
Walaupun aku masih mengemis kepada orangtua, aku ingin merasakan bagaimana susahnya mencari uang. Ketika nggak ada kuliah, aku ikut membantu pekerjaan orangtuaku. Menjaga toko seharian sudah menjadi pekerjaanku. Melayani pembeli satu persatu dan harus bersabar menunggu ketika pembeli sepi. Selain itu, aku harus berjemur di terik matahari disaat bekerja di ladang. Mengais onggokan pulma pengganggu tanaman sudah tidak asing lagi bagiku. Semuanya ku kerjakan hingga panen tiba. Aku anak dari pedagang dan petani, yang harus bekerja keras untuk bertahan hidup. Rasa letih terkadang mendera ragaku, tapi itu bukan alasan bagiku untuk berdiam diri. Orangtuaku jauh merasakan seribu kali letih, tapi tak sekalipun mereka mengeluhkannya. Apalagi aku yang hanya membantu sebagian kecil saja, tidak pantas rasanya aku mengeluh. Malah perasaan bahagia menyelimutiku, rasa lelahku terbayar melihat beban orangtua sedikit berkurang
Melayani keluarga bukan hanya sebagai tugas untuk memenuhi kewajibanku, tapi sudah menjadi bagian dalam diriku. Walaupun pekerjaan ruhah tangga bukanlah tugas utama, namun aku sangat menikmati menjalaninyanya di sela-sela waktuku. Bangun tidur, menyiapkan sarapan untuk keluarga, membersihkan rumah, mencuci, dan menyiapkan kebutuhan nenekku yang sudah lansia. Tidak tega membiarkan ibuku menyeselaikan seluruh pekerjaan rumah tangga, setelah seharian beliau menghabiskan tenaga mencari uang. Itu adalah kewajiban kami sebagai anak, aku dan adikku, meringankan beban orang tua.
Kegiatan itu tentu juga bisa menjadi pengalaman bagiku di mada depan kelak. Suatu saat aku akan menjadi istri dari suami dan ibu bagi anak-anakku. Melayani keluarga sepenuhnya. Melalui pengalaman aku belajar mengabdi bagi orang-orang yang ku sayangi. Melayani dengan sepenuh hati.
0 comments:
Post a Comment