Donor Darah


Hari ini tepat pada hari Kamis tanggal 30 Desember 2010 jam 11.15 WIP (Waktu Indonesia Padang) untuk yang pertama kali dalam sejarah hidupku (halah!), aku memberanikan diri untuk merelakan tetesan darahku disedot dari tubuh ini untuk didonorkan pada orang lain. Lebih kurang seperempat jam aku menunggu kantong darah itu terisi penuh. Dengan tenang aku menunggu dan memperhatikan aliran darahku mengalir dengan lancar  melewati pipa kecil menuju kantong penampungnya. Tidak lama, ternyata 250 ml cairan darahku sudah berpindah ke kantong penampung darah. 

Donor darah itu ternyata gak sakit lho. Rasanya seperti digigit nyamuk, gak sakit seperti yang aku bayangkan selama ini. Hanya dibutuhkan sedikit keberanian untuk merelakan tangan ditusuk jarum. Tusukan pertama di ujung jari, sampel darah yang diambil digunakan untuk mengetes golongan darah dan kelayakan untuk dilakukan donor. Tusukan kedua di dekat sendi di bawah lengan, sebuah jarum ditusukkan ke pembuluh darah, sehingga mengalirkan darah melewati pipa menuju kantong penampung.
Sebenarnya udah lama sih pengen coba donor darah, kata orang donor darah itu bagus untuk kesehatan. Sekalian buat beramal juga, karena sesuai slogannya “Setetes darah Anda adalah nyawa buat orang lain”. Gak ada salahnya kan menyumbangkan sekantong darah, toh sebagai perempuan aku udah biasa kok ngeluarin darah tiap bulan.  Kita gak bakal anemia hanya karena mengeluarkan sekantong darah.
Kebetulan hari ini Unit kegiatan mahasiswa KSR bekerjasama dengan palang merah Indonesia mengadalan acara donor darah di kampus. Aku mengajak Yuyu dan Anda untuk ikut donor juga. Untungnya mereka mau. Bertiga, kami sama – sama menjadi seorang donatur untuk pertama kalinya. Semoga berkah dan berlanjut untuk seterusnya.

0 comments:

Post a Comment

2010/12/31

Donor Darah


Hari ini tepat pada hari Kamis tanggal 30 Desember 2010 jam 11.15 WIP (Waktu Indonesia Padang) untuk yang pertama kali dalam sejarah hidupku (halah!), aku memberanikan diri untuk merelakan tetesan darahku disedot dari tubuh ini untuk didonorkan pada orang lain. Lebih kurang seperempat jam aku menunggu kantong darah itu terisi penuh. Dengan tenang aku menunggu dan memperhatikan aliran darahku mengalir dengan lancar  melewati pipa kecil menuju kantong penampungnya. Tidak lama, ternyata 250 ml cairan darahku sudah berpindah ke kantong penampung darah. 

Donor darah itu ternyata gak sakit lho. Rasanya seperti digigit nyamuk, gak sakit seperti yang aku bayangkan selama ini. Hanya dibutuhkan sedikit keberanian untuk merelakan tangan ditusuk jarum. Tusukan pertama di ujung jari, sampel darah yang diambil digunakan untuk mengetes golongan darah dan kelayakan untuk dilakukan donor. Tusukan kedua di dekat sendi di bawah lengan, sebuah jarum ditusukkan ke pembuluh darah, sehingga mengalirkan darah melewati pipa menuju kantong penampung.
Sebenarnya udah lama sih pengen coba donor darah, kata orang donor darah itu bagus untuk kesehatan. Sekalian buat beramal juga, karena sesuai slogannya “Setetes darah Anda adalah nyawa buat orang lain”. Gak ada salahnya kan menyumbangkan sekantong darah, toh sebagai perempuan aku udah biasa kok ngeluarin darah tiap bulan.  Kita gak bakal anemia hanya karena mengeluarkan sekantong darah.
Kebetulan hari ini Unit kegiatan mahasiswa KSR bekerjasama dengan palang merah Indonesia mengadalan acara donor darah di kampus. Aku mengajak Yuyu dan Anda untuk ikut donor juga. Untungnya mereka mau. Bertiga, kami sama – sama menjadi seorang donatur untuk pertama kalinya. Semoga berkah dan berlanjut untuk seterusnya.

0 komentar:

Post a Comment

Copyright @ Miscellaneous Thoughts | Floral Day theme designed by SimplyWP | Bloggerized by GirlyBlogger | Distributed by: best blogger template personal best blogger magazine theme | cheapest vpn for mac cheap vpn with open ports