
Siapa sih yang enggak pengen hidup bahagia? Semua orang pasti menginginkan kebahagiaan dalam hidupnya. Mending di telan bumi aja dari pada hidup enggak pernah bahagia. Kalau boleh memilih, setiap orang pasti ingin seluruh hidupnya dipenuhi kebahagiaan tanpa ada kesedihan, kesusahan dan penderitaan. But it’s impossible, karena hidup enggak pernah lepas dari yang namanya masalah. Dan permasalahan itulah yang membuat hidup kita penuh warna, kita bisa merasakan kesedihan dan kebahagiaan.
Namun orang cenderung menjadikan masalah-masalah itu sebagai hambatan dalam mencapai kebahagiaan. Padahal masalah dalam hidup adalah media bagi setiap orang untuk meraih kebahagiaannya. Lantas apa yang membuat orang kehilangan kesempatannya untuk merasa bahagia? Bahkan di saat senang pun seseorang belum tentu bahagia.
Jadi bahagia yang sebenarnya itu bagaimana sih? Pertanyaan ini sering kali terlontar dari pikiran kita. Ketika seseorang mempunyai materi yang berlimpah, tajir, tampang menarik, body oke, punya segudang prestasi, dan terkenal. Apakah dia bahagia? Belum tentu! Karena kebahagiaan tidak dapat di ukur berdasarkan hal-hal materi dan dan faktor fisik belaka. Banyak para artis dan orang-orang terkenal yang memiliki kriteria di atas, namun masih mengatakan bahwa hidup mereka tidak bahagia. Sering kita saksikan di layar televisi tentang kasus selebritis dan skandal para pejabat. Mereka memliki segalanya yang orang lain pikir bisa menjadi sumber kebahagiaan. Namun tetap saja timbul kasus artis kawin cerai, perselingkuhan, perebutan hak asuh anak, narkoba, penganiayaan, bahkan kasus pembunuhan melibatkan orang-orang tenar di negeri ini. Jadi jelas bahwa kekuatan harta, tahta, dan ketenaran bukan indikator penentu kebahagiaan seseorang.
Kebahagiaan merupakan hasil dari usaha, pikiran, dan perbuatan yang kita lakukan. Bahagia bukanlah takdir, karena setiap orang berhak menciptakan kebahagiaan bagi dirinya. Jangan berharap kebahagiaan akan datang dengan sendirinya tanpa kita cari. Dia tidak seperti hujan yang bisa turun begitu saja dari langit. Kita sering berpikir bahwa hidup kita sudah bahagia, enjoy menikmati hidup, dan puas dengan apa yang sudah kita lakukan. Namun kebahagiaan tidak cukup hanya sekedar itu saja. Enggak pingin kan kamu fun menikmati kebahagiaan kamu tapi ujung-ujungnya sad ending dan cerita hidup kamu berakhir dengan penderitaan. Kebahagiaan yang kita inginkan adalah kebahagiaan sejati bukan kebahagiaan semu seperti fatamorgana. Kita ingin bahagia yang kita rasakan berujung dengan bahagia pula. Tidak seperti bahagia yang kita dapatkan dari kesenangan yang pada akhirnya akan merugikan diri kita sendiri. Karena tidak semua kesenangan adalah kebahagiaan. Ketika seorang maling senang dengan apa yang dilakukannya, ada orang yang senang ketika dia berbuat maksiat dan zhalim. Apakah hal itu pantas disebut kebahagiaan? Namun ada perbuatan yang sepertinya sulit dilakukan tetapi pantas di sebut kebahagiaan. Ketika kamu harus belajar keras menghadapi ujian, awalnya sulit memang, tapi nantinya kamu akan tersenyum dengan nilai yang kamu dapatkan. Dan lihat saja ketika seorang ayah harus bekerja banting tulang untuk menafkahi keluarnya, awalnya berat tapi berbuah kebahagiaan.
Jadi sobat, perjuangkanlah kebahagiaanmu. Lakukan hal hal positif yang kamu suka. Cari kebahagian yang kamu impikan. Kunci kebahagiaan itu adalah berpikir dan bersikap positif, karena sedih dan bahagia diawaii dari pikiran dan dikendalikan dengan pikiran. Jangan biarkan sinyal negative merasuki pikiran, emosi, dan sikap kamu. Karena itu adalah penghalangmu untuk menggapai bahagia. Ciptaka kebahagiaan untuk dirimu dan orang2 di sekitarmu. Tapi ingat satu hal, jangan pernah berbahagia di atas penderitaan orang lain. Tapi berbagi kebahagiaanlah dengan semua orang.
Namun orang cenderung menjadikan masalah-masalah itu sebagai hambatan dalam mencapai kebahagiaan. Padahal masalah dalam hidup adalah media bagi setiap orang untuk meraih kebahagiaannya. Lantas apa yang membuat orang kehilangan kesempatannya untuk merasa bahagia? Bahkan di saat senang pun seseorang belum tentu bahagia.
Jadi bahagia yang sebenarnya itu bagaimana sih? Pertanyaan ini sering kali terlontar dari pikiran kita. Ketika seseorang mempunyai materi yang berlimpah, tajir, tampang menarik, body oke, punya segudang prestasi, dan terkenal. Apakah dia bahagia? Belum tentu! Karena kebahagiaan tidak dapat di ukur berdasarkan hal-hal materi dan dan faktor fisik belaka. Banyak para artis dan orang-orang terkenal yang memiliki kriteria di atas, namun masih mengatakan bahwa hidup mereka tidak bahagia. Sering kita saksikan di layar televisi tentang kasus selebritis dan skandal para pejabat. Mereka memliki segalanya yang orang lain pikir bisa menjadi sumber kebahagiaan. Namun tetap saja timbul kasus artis kawin cerai, perselingkuhan, perebutan hak asuh anak, narkoba, penganiayaan, bahkan kasus pembunuhan melibatkan orang-orang tenar di negeri ini. Jadi jelas bahwa kekuatan harta, tahta, dan ketenaran bukan indikator penentu kebahagiaan seseorang.
Kebahagiaan merupakan hasil dari usaha, pikiran, dan perbuatan yang kita lakukan. Bahagia bukanlah takdir, karena setiap orang berhak menciptakan kebahagiaan bagi dirinya. Jangan berharap kebahagiaan akan datang dengan sendirinya tanpa kita cari. Dia tidak seperti hujan yang bisa turun begitu saja dari langit. Kita sering berpikir bahwa hidup kita sudah bahagia, enjoy menikmati hidup, dan puas dengan apa yang sudah kita lakukan. Namun kebahagiaan tidak cukup hanya sekedar itu saja. Enggak pingin kan kamu fun menikmati kebahagiaan kamu tapi ujung-ujungnya sad ending dan cerita hidup kamu berakhir dengan penderitaan. Kebahagiaan yang kita inginkan adalah kebahagiaan sejati bukan kebahagiaan semu seperti fatamorgana. Kita ingin bahagia yang kita rasakan berujung dengan bahagia pula. Tidak seperti bahagia yang kita dapatkan dari kesenangan yang pada akhirnya akan merugikan diri kita sendiri. Karena tidak semua kesenangan adalah kebahagiaan. Ketika seorang maling senang dengan apa yang dilakukannya, ada orang yang senang ketika dia berbuat maksiat dan zhalim. Apakah hal itu pantas disebut kebahagiaan? Namun ada perbuatan yang sepertinya sulit dilakukan tetapi pantas di sebut kebahagiaan. Ketika kamu harus belajar keras menghadapi ujian, awalnya sulit memang, tapi nantinya kamu akan tersenyum dengan nilai yang kamu dapatkan. Dan lihat saja ketika seorang ayah harus bekerja banting tulang untuk menafkahi keluarnya, awalnya berat tapi berbuah kebahagiaan.
Jadi sobat, perjuangkanlah kebahagiaanmu. Lakukan hal hal positif yang kamu suka. Cari kebahagian yang kamu impikan. Kunci kebahagiaan itu adalah berpikir dan bersikap positif, karena sedih dan bahagia diawaii dari pikiran dan dikendalikan dengan pikiran. Jangan biarkan sinyal negative merasuki pikiran, emosi, dan sikap kamu. Karena itu adalah penghalangmu untuk menggapai bahagia. Ciptaka kebahagiaan untuk dirimu dan orang2 di sekitarmu. Tapi ingat satu hal, jangan pernah berbahagia di atas penderitaan orang lain. Tapi berbagi kebahagiaanlah dengan semua orang.