
Dalam keangkuhan kutetap melaju menjejaki setiap jengkal bumi yang ku pijak
Tak ada lagi air mata yang akan mengiringi kisah duka
Realita terus bicara seperti bertuan pada logika
Tanpa mengerti bahwa rasa masih ada bersemayam di dada
Aku menari di antara jelaga jelaga yang membumbung liar
Tanpa peduli hitam mewarnai raga yang seakan terbakar
Namun batin masih menyisakan kesucian tanpa noda
Karena Dunia bukan surga yang harus di agungkan
Bukan pula neraka yang harus dibinasakan
Dia hanya gerbang menuju keabdian.
0 comments:
Post a Comment